ANNASTASYA EKASARI (Karya terbaik X IPA 1 SMA Negeri 7 Cirebon)
Teks Eksposisi : Dengan adanya handphone dapat meningkatkan semangat belajar pada siswa
Handphone Menumbuhkan Semangat Belajar Siswa
Handphone adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon. Handphone ini sudah ada sejak belasan tahun yang lalu.
Handphone sendiri memiliki berbagai dampak positif diantaranya adalah memudahlan untuk berkomunikasi, mudah untuk mencari informasi, sumber pengetahuan yang cepat saji dimanapun kapanpun, handphone juga menjadi media hiburan pelepas penat dari kesibukan. Selain itu handphone juga dapat dijadikan media untuk menyimpan data, dapat juga sebagai petunjuk arah, sebagai kalkulator dan masih banyak lagi kegunaan handphone yang lainnya. Tidak ada keraguan bahwa handphone memungkinkan untuk dapat menumbuhkan semangat belajar siswa, karena dalam proses belajar handphone dapat membantu keperluan belajar siswa di kelas maupun di luar kelas.
Berdasarkan dampak positif yang dihasilkan dari handphone hal ini dapat menunjang proses belajar siswa dan dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Hal tersebut dapat terlaksana dengan baik apabila ada bimbingan yang diarahkan dari orang tua agar siswa dapat menggunakan handphone sesuai dengan keperluan.
Bagiku, kesuksesan yang membanggakan hanya akan didapat oleh orang-orang yang mau bekerja keras, disiplin, dan jujur.
Senin, 07 November 2016
Teks Eksposisi
RAHUL KEN Y (Karya terbaik X IPA 1 SMA Negeri 7 Cirebon)
Apa itu Islam ?
Apa Islam itu sebenarnya ? Islam adalah suatu agama yang dibawa dan disebarkan di tanah Arab oleh Muhammad saw. Islam mengajarkan tentang tauhid, percaya pada satu Tuhan yaitu Allah swt sang pencipta. Ajaran tauhid sebenarnya sudah ada sejak manusia pertama (Adam) diciptakan.
Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan simbol kenabian atau kerasulan Muhammad saw, para pengikut Muhammad disebut muslim, kitab seluruh umat manusia adalah Al-Qur'an yang berisikan firman Allah yang mengajarkan tentang tauhid, perintah, dan larangan agar manusia selamat di dunia dan mampu berada di jalan yang benar untuk menuju surga Allah kelak.
Islam juga mengajarkan tentang kedamaian dan ketentraman, cinta Allah dan manusia lain lalu mengapa sebagian orang takut pada Islam? Bahkan banyak yang beranggapan bahwa Islam adalah agama teroris yang penuh kekerasan, karena banyak kejadian di dunia dengan kasus bom bunuh diri, yang pelakunya adalah orang muslim. Terlebih sekarang muncul kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam, seperti ISIS, yang banyak melakukan perang terhadap orang-orang yang berseberangan dengan padam (Dokrin) mereka. Mereka bahkan berperang dengan negara yang mayoritas Islam, mereka menebar pelaku bom bunuh diri diberbagai negara, seperti Amerika Serikat, yang menurut mereka itu adalah jalan untuk menuju surga.
Ada juga yang berpendapat bahwa Islam itu agama yang mengajarkan RASIS dan FASIS yang memaksakan orang memeluk agama Islam, jika tidak mereka akan menghancurkannya.
Jika kita mau melihat dengan seksama, kenyataan tentang Islam seperti yang ditulis di atas adalah salah besar. Lihatlah jumlah muslim di dunia ! Ada sekitar 1,5 miliar orang, dan lihatlah kelompok-kelompok radikal seperti ISIS yang hanya sekitar 300 ribu orang, yang berarti hanya 0,0002 % penyebar teroro. Lalu mengapa sampai heboh? Itu karena media luarlah yang membesarkan pemberitaan tersebut. Media yang seperti itu hanya memandang Islam dari sudut yang sempit. Kenyataannya 99,998% muslim di dunia hidup dengan damai sesuai ajaran Al-Qur'an dan rasulnya.
Kesimpulannya, Islam dengan kitab sucinya Al-Qur'an dan penjelasan-penjelasan yang ada di hadits, berisi ajaran tentang tauhid, larangan-larangan dan perintah Allah agar manusia hidup aman, tentram di dunia dan kelak mneuju surganya Allah tanpa ada kekerasan.
Apa itu Islam ?
Apa Islam itu sebenarnya ? Islam adalah suatu agama yang dibawa dan disebarkan di tanah Arab oleh Muhammad saw. Islam mengajarkan tentang tauhid, percaya pada satu Tuhan yaitu Allah swt sang pencipta. Ajaran tauhid sebenarnya sudah ada sejak manusia pertama (Adam) diciptakan.
Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan simbol kenabian atau kerasulan Muhammad saw, para pengikut Muhammad disebut muslim, kitab seluruh umat manusia adalah Al-Qur'an yang berisikan firman Allah yang mengajarkan tentang tauhid, perintah, dan larangan agar manusia selamat di dunia dan mampu berada di jalan yang benar untuk menuju surga Allah kelak.
Islam juga mengajarkan tentang kedamaian dan ketentraman, cinta Allah dan manusia lain lalu mengapa sebagian orang takut pada Islam? Bahkan banyak yang beranggapan bahwa Islam adalah agama teroris yang penuh kekerasan, karena banyak kejadian di dunia dengan kasus bom bunuh diri, yang pelakunya adalah orang muslim. Terlebih sekarang muncul kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Islam, seperti ISIS, yang banyak melakukan perang terhadap orang-orang yang berseberangan dengan padam (Dokrin) mereka. Mereka bahkan berperang dengan negara yang mayoritas Islam, mereka menebar pelaku bom bunuh diri diberbagai negara, seperti Amerika Serikat, yang menurut mereka itu adalah jalan untuk menuju surga.
Ada juga yang berpendapat bahwa Islam itu agama yang mengajarkan RASIS dan FASIS yang memaksakan orang memeluk agama Islam, jika tidak mereka akan menghancurkannya.
Jika kita mau melihat dengan seksama, kenyataan tentang Islam seperti yang ditulis di atas adalah salah besar. Lihatlah jumlah muslim di dunia ! Ada sekitar 1,5 miliar orang, dan lihatlah kelompok-kelompok radikal seperti ISIS yang hanya sekitar 300 ribu orang, yang berarti hanya 0,0002 % penyebar teroro. Lalu mengapa sampai heboh? Itu karena media luarlah yang membesarkan pemberitaan tersebut. Media yang seperti itu hanya memandang Islam dari sudut yang sempit. Kenyataannya 99,998% muslim di dunia hidup dengan damai sesuai ajaran Al-Qur'an dan rasulnya.
Kesimpulannya, Islam dengan kitab sucinya Al-Qur'an dan penjelasan-penjelasan yang ada di hadits, berisi ajaran tentang tauhid, larangan-larangan dan perintah Allah agar manusia hidup aman, tentram di dunia dan kelak mneuju surganya Allah tanpa ada kekerasan.
Teks Eksposisi
MUHAMMAD FARHAN ALIBASYAH (Karya terbaik X IPA 1 SMA Negeri 7 Kota Cirebon)
TELEVISI DAN ANAK
Televisi adalah media elektronik yang berfungsi sebagai media informasi, komunikasi, dan hiburan. Namun belakangan ini televisi juga berfungsi sebagai teman untuk anak-anak yang orang tuanya sibuk bekerja. Ironismya tayangan televisi sekarang berisi hal yang dapat merusak moral anak.
Akhir-akhir ini tayangan televisi banyak mengandung unsur vulgarisme, kekerasan, dan pornografi. Dampak yang ditimbulkan jika anak-anak menonton tayangan yang mengandung tiga unsur di atas sangat berbahaya, contohnya anak-anak dapat menirukan aksi kekerasan dalam film. Selain itu banyak anak-anak yang lebih suka menonton sinetron dibandingkan tayangan untuk anak-anak padahal sinetron banyak berisi unsur romantisme yang sangat tidak cocok untuk anak-anak.
Terlepas dari tayangan yang kurang mendidik ternyata ada beberapa tayangan yang berisi edukasi seperti laptop si unyil. Dalam tayangan tersebut banyak menjelaskan hal-hal yang sangat mendidik sehingga jika anak-anak menonton tayangan seperti itu dapat menambah wawasan mereka.
Maka dari itu orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam memilih tayangan televisi sehingga anak-anak mereka dapat menonton tayangan yang bermanfaat. Orang tua juga harus mendampingi anaknya saat menonton televisi agar dapat memberi arahan terhadap anak tayangan mana yang baik untuk ditonton.
TELEVISI DAN ANAK
Televisi adalah media elektronik yang berfungsi sebagai media informasi, komunikasi, dan hiburan. Namun belakangan ini televisi juga berfungsi sebagai teman untuk anak-anak yang orang tuanya sibuk bekerja. Ironismya tayangan televisi sekarang berisi hal yang dapat merusak moral anak.
Akhir-akhir ini tayangan televisi banyak mengandung unsur vulgarisme, kekerasan, dan pornografi. Dampak yang ditimbulkan jika anak-anak menonton tayangan yang mengandung tiga unsur di atas sangat berbahaya, contohnya anak-anak dapat menirukan aksi kekerasan dalam film. Selain itu banyak anak-anak yang lebih suka menonton sinetron dibandingkan tayangan untuk anak-anak padahal sinetron banyak berisi unsur romantisme yang sangat tidak cocok untuk anak-anak.
Terlepas dari tayangan yang kurang mendidik ternyata ada beberapa tayangan yang berisi edukasi seperti laptop si unyil. Dalam tayangan tersebut banyak menjelaskan hal-hal yang sangat mendidik sehingga jika anak-anak menonton tayangan seperti itu dapat menambah wawasan mereka.
Maka dari itu orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam memilih tayangan televisi sehingga anak-anak mereka dapat menonton tayangan yang bermanfaat. Orang tua juga harus mendampingi anaknya saat menonton televisi agar dapat memberi arahan terhadap anak tayangan mana yang baik untuk ditonton.
Senin, 26 September 2016
Berita Kesambi-Cirebon
BELOK KIRI IKUTI ISYARAT LAMPU
Kamis
,01 Mei 2014 (17.00 WIB) tepatnya di jalan kesambi Kota Cirebon,terlihat
banyak sekali para pengendara roda dua yang tidak mematuhi peraturan lalu
lintas.
Perintah “Belok Kiri Ikuti Isyarat Lampu”
nampaknya tidak dihiraukan oleh pengendara roda dua. Hampir seluruh
pengendara yang menuju arah kiri jalan
tersebut menerobos lampu merah tanpa rasa ragu. Tidak hanya pengendara motor
dan mobil saja , terutama angkot menerobos lampu
merah secara bersamaan dalam satu waktu,agaknya tulisan yang dipasang dibawah
lampu merah itu sudah tidak dipedulikan lagi. Mereka melaju dengan kecepatan
tinggi,melawan para pengendara yang sedang melaju didepannya.
Ketika diadakannya wawancara ,para pengendara
motor berkata “Saya buru-buru.Jadi terpaksa menerobos lampu merah,lagian
belokan yang lain juga langsung kok.”(32 tahun). Alasan yang paling sering
dikatakan para pengendara motor menerobos perintah “Belok Kiri Ikuti Isyarat
Lampu”. Terbiasanya para pengendara motor yang melihat Perintah “ Belok
Kiri Langsung” yang jumlahnya memang lebih banyak disetiap belokan lampu
merah di kota Cirebon. Karena terbiasa dengan keadaan seperti itu, para
pengendara motor tidak ragu lagi untuk menerobos lampu merah yang sebenarnya
untuk pengendara yang menuju arah kiri harus mengikuti isyarat lampu. Hal ini
sangat memprihatikan sekali, pengendara motor tidak sadar bahwa hal tersebut
dapat mengancam keselamatan nyawa mereka sendiri.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya mematuhi
rambu-rambu lalu lintas,nampaknya sudah tidak penting lagi bagi kebanyakan
orang. Melihat hal ini seharusnya aparat Kepolisian bertanggungjawab untuk
menertibkan pengendara motor, agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan dapat menciptakan
keamaan serta kenyamanan bagi pengendara motor lainnya. Dan untuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan seharusnya polisi dapat bekerja langsung untuk memantau
tempat-tempat yang terdapat lampu merah dengan perintah “ Belok kiri ikuti
isyarat lampu” terutama yang berada
di jalan Kesambi.
Selain pengawasan dari aparat kepolisian ,para
pengendara juga sebaiknya lebih berhati-hati dalam berkendara. Tingginya angka
kecelakaan seharusnya dapat menjadi cerminan agar lebih waspada dalam
berkendara.(Cirebon,01 Mei 2014)
Oleh : Ismi Izzati (Mahasiswa Diksatrasia Unswagati)
Rangkuman Materi Bahasa Bantu
1. RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Pertemuan pertama, 8 September
2015 (Perkenalan Silabus)
Agenda perkuliahan :
1) Perkenalan awal
2) Kedudukan bahasa Indonesia
3) Sejarah perkembangan bahasa Sunda
4) Vokal dan konsonan bahasa Sunda
5) Aksara sunda
6) Menulis aksara sunda
7) Wangun kecap
8) UTS
|
9) Kecap rajekan
10) Warna kecap basa Sunda
11) Wangun kalimah basa Sunda
12) Wanda kalimah basa Sunda
13) Fungsi kalimah basa Sunda
14) Wacana
15) Undak -unduk basa Sunda
16) UAS
|
|
|
2. Pertemuan kedua, 15 September
2015 ( Sejarah, Fungsi, Kedudukan, Ragam Bahasa Indonesia)
A. Sejarah Bahasa
Indonesia
Pada dasarnya bahasa Indonesia
berasal dari bahasa melayu. Pada zaman Sriwijaya bahasa melayu digunakan
sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang
digunakan dalam perdagangan dari dalam dan luar Nusantara. Terbukti dengan
ditemukannya beberapa peninggalan seperti :
a.
Prasasti Kedukan Bukit di Palembang (tahun 683)
b.
Prasasti Talang Tuo di Palembang (tahun 684)
c.
Prasasti Kota Kabur di Bangka Barat (tahun 686)
d.
Prasasti Karang Brahi, Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi (tahun 688)
Bahasa melayu menyebar ke pelosok
Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah nusantara, serta
makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa melayu mudah
diterima oleh masyarakat Nusantara. Pada saat itu para pemuda Indonesia yang
tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengubah bahasa melayu
menjadi bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
Indonesia. Ikrar itu dimuat dalam Sumapah Pemuda, 28 Oktober 1928 pada butir ke
3).
Bahasa Indonesia dinyatakan
kedudukannya sebagai bahasa nasional pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada
saat itu UUD 1945 di sahkan sebagai UUD Negara RI. Di dalam UUD 1945 disebutkan
bahwa “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia” (Pasal 36 ayat 2 BAB XV).
B. Fungsi Bahasa
Indonesia
Dalam Kedudukannya sebagai Bahasa
Indonesia
1)
Sebagai lambang kebanggan kebnagsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai
sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita.
2)
Sebagai lambang identitas nasional.
3)
Sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarsuku.
4)
Sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya pernyataan berbagai-bagai suku
bangsa yang memiliki latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda
ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
C. Kedudukan Bahasa
Indonesia
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan
yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928
yang berbunyi “Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia”, ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional. Kududukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
D. Ragam Bahasa
Indonesia
1) Ragam Lisan
a) Penggunaan bentuk kata
b) Penggunaan kosakata
c) Penggunaan Struktur kalimat
|
2) Ragam Tulis
a) Penggunaan bentuk kata
b) Penggunaan kosakata
c) Penggunaan Struktur kalimat
|
3. Pertemuan ketiga, 22 September
2015 (Sejarah Perkembangan Basa Sunda)
Tidak diketahui kapan bahasa sunda
lahir, tetapi dari bukti tertulis yang merupakan keterangan tertua, berbentuk
prasasti berasal dari abad ke 14. Prasati itu ditemukan di Kawali Ciamis, dan
ditulis pada batu alam dengan menggunakan aksara dan bahasa sunda (kuno).
Diperkirakan prasati ini ada beberapa buah dan dibuat pada masa pemerintahan
Prabu Niskala Wastukancana (1397-1475).
Perkembangan
Bahasa Sunda
1)
Sebelum tahun 1600M. Digunakan di kerajaan sehingga dipengaruhi bahasa melayu.
Abad
ke-17, orang Belanda ke Hindia Belanda sangat mengetahui jika sunda memiliki
budaya tersendiri.
2)
Antara tahun 1600-1800M. Dipengaruhi bahasa Arab.
Tahun 1811-1816 Raflles (Gubernur
Inggris) mengadakan penelitian terhadap sejarah dan kebudayaan lokal, terbukti
dalam buku yang berjudul history of java.
Ia masih dibingungkan apakah bahasa sunda itu sebagai varian dari bahasa
jawa atau bagian dari bahasa jawa gunung di bagian barat.
3)
Antara tahun 1800-1900M. Dipengaruhi oleh bahasa Belanda.
Abad
ke-19, orang Belanda masih beranggapan sama seperti abad ke-17. Tahun 1829,
Andreas de Wide melakukan penelitian etnografi di wilayah sunda dan menyebutkan
bahwa bahasa sunda adalah bahasa tersendiri, kemudian pada tahun Andreas
merevisi penelitiannya dan mengukuhkan bahwa bahasa sunda adalah etnis
tersendiri.
4)
Antara tahun 1900-1945M. Bahasa sunda mulai berkembang dengan adanya sarjana
bahasa sunda.
Memed Sastrahadiprawira (Seorang
sarjana sunda) mengatakan bahwa bahasa merupakan pertanda (ciciran bangsa).
5)
Dari tahun 1945 sampai sekarang. Saat ini bahasa sunda sudah berbeda dengan
bahasa sunda dulu.
Diakuinya bahasa sunda :
Tahun 1841 bahasa sunda mulai diakui
sebagai bahasa yang mandiri, ditandai dengan munculnya kamus bahasa sunda yang
pertama (kamus bahasa belanda-melayu-sunda). Kamus tersebut diterbitkan di
Amsterdam yang disusun oleh Roorda (Seorang sarjana bahasa timur).
Variasi
bahasa sunda :
1. Dialek
barat : Banten
2. Dialek
utara : Bogor dan Pantura
3. Dialek
selatan : Priangan (Bandung,
Sumedang)
4. Dialek
tengah timur : Majalengka
5. Dialek
timur laut : Kuningan, beberapa
bagian Brebes
6. Dialek
tenggara : Ciamis
Bahasa sunda sebagai bahasa daerah :
1)
Lembaran negara (staatsblad) No. 125 tahun 1893 ayat 6, ditetapkannya bahasa
daerah yang diajarkan di sekolah yaitu bahasa yang dianggap paling bersih untuk
sekolah-sekolah di Jawa Barat harus Bahasa Sunda Bandung.
2)
UUD 1945, Bab XV Penjelasan pasal 36, yang menjelaskan di wilayah-wilayah yang
mempunyai bahasa-bahasa tersendiri, yang dipelihara secara baik oleh
masyarakat, maka bahasa tersebut akan dipelihara dan dilestarikan oleh negara.
3)
Perda provinsi Jawa Barat No. 5 tahun 2003 tentang pemeliharaan bahasa, sastra
dan aksara, serta petunjuk pelaksanaannya.
4. Pertemuan keempat, 22 September
2015 (Vokal dan Konsonan Bahasa Sunda).
A. Vokal
a. Perkara Vokal
Huruf vokal dalam bahasa sunda ada
7, yaitu a, i, u, e, o,eu, dan ê. Sedangkan dalam bahasa Indonesia huruf vokal
ada 5 yaitu a, i, u, e, o.
Sora
anu dikeluarkeunana gumantung kana tilu hal, nyaêta :
1)
luhur-handapna lêtah;
2)
maju-mundurna lêtah;
3)
wangun bibir.
Misalnya saja, pada saat kita
mengucapkan vokal i, posisi lidah ada
di atas dan di depan, serta bentuk bibir seperti meringis. Sedangkan pada saat
mengucapkan vokal u, posisi lidah di
atas dan di belakang, serta bibir membundar seperti manyun. Tentu saja akan
beda dengan pada saat kita mengucapkan vokal a, o, e, ê, dan eu.
b. Vokal dina basa
sunda
Pada akasra sunda, huruf vokal
disebut aksara macakal, yaitu aksara
yang menrubah suara. Masing-masing mempunyai istilah sendiri, yaitu :
1) panghulu,
aksara pikeun ngarobah sora jadi sora i,
2) panyuku,
aksara pikeun ngarobah sora jadi sora u,
3) panêlêng,
aksara pikeun ngarobah sora jadi sora ê
(têlêng),
4) pamepet,
aksara pikeun ngarobah sora jadi sora e
(pepet),
5) panolong,
aksara pikeun ngarobah sora jadi sora o,
6) paneuleung, aksara
pikeun ngarobah sora jadi sora eu,
B. Konsonan
a. Perkara Konsonan
Konsonan dalam bahasa sunda ada 23
yaitu, b, c, d, g, h, j, k, l, m, n, p, r, s, t, w, y, ny, ng dan yang mendapat
pengaruh asing yaitu f, q, v, x, z. Sedangkan vokal dalam bahasa Indonesia
hanya ada 21 yaitu , b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x,
y, dan z.
Dina
ngalafalkeun konsonan aya tilu hal anu kalibet, nyaêta :
1)
kaayaan pita sora;
2)
paantelna atawa padeukeutna sawatara alat ucap, jeung
3)
cara êta alat ucap têa paantel atawa padeukeut.
Sawatara istilah daêrah artikulasi,
nyaêta :
1) bilabial,
apabila bibir bawah dan bibir atas bertemu (p, b, m, w).
2) Labiodêntal,
apabila bibir bawah bertemu gigi atas (f dan v).
3) Dêntal-alvêolar,
apabila ujung lidah bertemu gigi atau gusi (d, l, n, r, s, s dan z)
4) Palatal,
apabila ujung lidah menempel di langit-langit atas (e, j, y, ny).
5) Vêlar,
apabila bagian belakang lidah beradu dengan langit-langit atas (k, g, x, ng).
6) Glotal,
apabila pita susra didekatkan dengan udara yang keluar. Anu dihasilkeunana
disebut konsonan glotal, nyêta : h .
Jika
dilihat dari cara keluarnya bunyi, huruf konsonan bisa dibagi menjadi 2, yaitu:
1. konsonan
sora bahan ( oral ), b, c, d, f, g, h, j, k, l, p, r, s, t, w, y.
2. Konsonan
sora irung ( nasal ), m,n, ny dan ng.
b. Konsonan dina basa
sunda
Pada aksara sunda, huruf konsonan
dinamakan aksara ngalagena. Hurufkanya biasa dinamakan cacarakan, urutannya : ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa,
(dha), ja, ya, nya, ma, ga,ba, (tha), nga.
C. Kluster
Kluster dina basa sunda diantarana :
Ø bl :
blug, tambleg, gemblong
Ø cl : clak, kênclêng, benclang-benclung
Ø dr : bandring, bandrek, condrê
Ø py : ampyang, kempyang
Ø kr : skripsi, dongkrak, angkrêk
Perhatikeun
kalimah di handap !
1)
Pami ngerjakeun tugas têh teu kenging di tamblegkeun
2)
Si Emod mah pagaweana têh benclang-benclung waê
3)
Pun Bapa nuju ngaleueut bandrêk
4)
Têh Tini taun ayeuna nuju nyusun skripsi
D. Engang
1)
Perkara Engang
Engang atau dalam bahasa Indonesia
disebut dengan suku kata adalah bagian kata yang diucapkan dengan mengeluarkan
nafas hanya satu kali. Kata seperti abdi (aku)
diucapkan dengan cara mengeluarkan nafas dua kali. Nafas yang pertama
mengucapkan bunyi ab dan nafas
satunya dikeluarkan untuk mengucapkan bunyi di.
2)
Adegan Engang
Kecap dina basa Sunda bisa diwangun ku hiji engang atawa
leuwih. Contohna :
Ø hiji
engang : sok, ku, di, nu, jeung
Ø dua
engang : a-nu, ê-ta, hen-teu, ha-reup
Ø tilu
engang : ku-ma-ha, sa-ur-na,
am-be-kan
Ø opat
engang : sa-ku-ma-ha, ha-ra-ri-deung,
ca-ra-ra-ang
Ø lima
engang : me-re-ke-teng-teng,
pi-ka-nya-a-heun, pi-ka-he-a-un
5. Pertemuan kelima, 6 Oktober 2015
( Aksara Sunda )
1)
Aksara ngalagena (konsonan) aya 25, nyaêta :
2)
Aksara Sora (vokal) aya 7, nyaêta :
3)
Rarangkên (vokalisasi)
Rarangkên aksara sunda aya 13, nu
ditulis dumasar kana tempat cicingan aksara dasar, nyaêta :
a.
Rarangkên
nu ditulis di luhureun lambang aksara dasar jumlahna aya lima,
b.
Rarangkên
nu ditulis di handapeun lambang aksara dasar,
c.
Rarangên
nu ditulis sajajar jeung aksara dasar,
d.
Rarangkên
nu bisa ogê dihijikeun atawa diadumaniskeun jeung aksara vokal, nu jumlahna aya 3,
4)
Wilangan (angka)
6. Pertemuan keenam, 13 Oktober
2015 ( Latihan Menulis Aksara Sunda)
Pada
pertemuan ini, ibu Hesti selaku dosen mata kuliah Bahasa Bantu memberikan tugas
kepada mahasiswa untuk :
1) Menulis
nama lengkap menggunakan aksara sunda
ISMI IZZATI
|
|
2) Menulis
alamat menggunakan aksara sunda
LOSARI
|
3) Menulis
tempat, tanggal lahir menggunakan aksara sunda
Brebes,
10 Maret 1995
|
|
|
|
4) Menulis
angka dalam basa sunda
7. Pertemuan ketujuh, 27 Oktober
2015 (Wangun Kecap)
A. Kecap asal
Proses morfologis bahasa sunda yaitu
proses menghasilkan kata turunan, dengan cara:
1) ngarangkênan, anu hasilna disebut kecap rundayan.
2) ngarajêk, anu hasilna disebut kecap rajêkan
3) ngantêtkeun, anu hasilna disebut kecap kantêtan
Contoh
: kababawa
1.
Bawa , Kecap asal : bawa
, Kecap dasar : kabawa
B. Kecap rundayan
Kecap rundayan yaitu kata yang kata
dasar yang dibangun sudah digabungkan. Rarngkên dina basa sunda têh kabehnana
aya opat, nyêta :
1) Rarangkên
Hareup
Ø Ba : Pak
Andi pergi balayar ka laut.
Ø Di : Uangnya
sudah dicokot Ayah.
Ø Ka : Sukuna
kapacul.
Ø Barang :Si Dede mah
lamun keur diajar teh barangdahar wae.
Ø N-
(nasal) : Teh Ismi keur nulis.
Ø Pa :
Si Ary teh pagawe kantor.
Ø Pada- : Anak kost padadek ngasuh
si dede putri.
Ø Para :
Paraguru keur nyakaeun gempungan.
Ø Per :
Perbawa loba duit sok hayang sagala dibeuli.
2) Rarangkên Tengah
v -ar-,
contohna
: Lieur + -ar- = Lalieur
v -in-,
contohna
: Tulis + -in- = Tinulis
v -um-, contohna : Amis + -um-
= Umamis
3) Rarangkên Tukang
o
–an, kuburan
Si Ulya keur ceurik di kuburan
bapana.
o
–eun, bawaeun
Si Olel ka kosan loba
pisan bawaeun.
o –keun,
tinggalkeun
Deuh, si Dede mah tinggalkeun
wae, da sok lila.
o
–na, bajuna
Bajuna
si Rina alus pisan.
4) Rarangkên Barung
ü Ka-an,
kacopetan
Aya ibu-ibu kacopetan
di pasar.
ü Pa-an,
Manehna têh geus lila
teu boga pakasaban.
ü Pang-keun,
Cing, pangmawakeun buku
ka dieu!
8. UTS
9. Pertemuan kesembilan, 10
November 2015 (Kecap Rajekan)
a. Kecap Rajékan Dwipurwa
Kecap rajékan dwipurwa nyaéta kecap
rajékan anu diwangun ku cara nyebut dua kali engang mimiti wangun dasarna (dwi
= dua, purwa = mimiti). Guna jeung hartina, di antarana:
(1) “Si Sujani jadi pupuhu di Organisasi Pramuka.”
Ngarajék dwipurwa di dinya gunana ngawangun kecap barang nu
hartina ‘anu dianggap …’.
Conto séjéna: sesepuh, kokolot, papayung.
(2) “Lemburna mamang Ali keur meunag papait.”
Ngarajék dwipurwa di dinya gunana ngawangun kecap barang nu
hartina ‘anu boga sipat …’.
Conto séjéna: mamanis, kokotor.
b. Kecap Rajékan Dwimadya
Kecap rajékan dwimadya (dwi = dua, madya
= tengah) nyaéta kecap rajékan anu diwangun ku cara nyebut dua kali engang di
tengah-tengah wangun dasarna.
Guna jeung hartina:
“Geus sababaraha kali manéhna datang ka dieu.”
Ngarajék dwimadya gunana ngawangun kecap
bilangan nu hartina ‘mindeng/loba …’.
c. Kecap Rajékan Dwimurni
Kecap rajékan dwimurni (dwi = dua, murni
= asli, tulén) nyaéta kecap rajékan anu diwangun ku cara nyebut dua kali wangun
dasarna.
Guna jeung hartina:
(1) “Buku-buku di baca Mahasiswa.”
Ngarajék dwimurni di dinya gunana ngawangun kecap barang nu
hartina ‘loba/rupa-rupa …’.
Conto séjéna: guru-guru, jalma-jalma, gunung-gunung.
(2) “Pa Oding keur nyieun kaca-kaca.”
Ngarajék dwimurni di dinya gunana ngawangun kecap barang nu
hartina ‘boga sipat saperti …’.
Conto séjéna: kuda-kuda.
d.
Kecap Rajékan Dwiréksa
Kecap rajekan
yaitu kecap rajekan yang dibagun dengan cara menyebut dua kali kata dasarnya
dengan salah satu kata ada yang dirubah suaranya.
Contoh
:
ü Maneh
mah bolak-balik wae.
ü Bayu
mah pagaweane tulas-tulis teu jelas bae.
e.
Kecap Rajékan Trilingga
Kecap
jarekan trilingga yaitu kecap rajekan yang dibagun dengan cara menyebut tiga
kali kata dasarnya dengan merubah suara.
Contona :
1. dar-der-dor :
Guluduk meuni dar-der-dor.
2. blag-blig-blug : Gajah leumpangna meuni blag-blig-blug.
3. hah-heh-hoh : Manehna nyarita hah-heh-hoh.
10. Pertemuan kesepuluh, 17
November 2015 ( Warna Kecap)
a. Kecap barang
Perhatikan kalimat dibawah ini !
1. Ismi meuli buku di gramedia.
2. Alif numpak sepeda.
3. Ibu nyandak sangu.
Pada
contoh kaimat di atas ada kata-kata : ismi, alif, ibu berupa jejer. Sedangkan
kata-kata seperti buku, sepeda, sangu berupa objek. Semuanya termasuk ke dalam
kata benda. Jadi bisa dikatakan bahwa kata benda bisa berupa subjek atau objke
dalam kalimat.
b. Kecap sulur
Kecap
sulur yaitu kecap yang dipakai untuk mengganti kata benda.
A) kecap gaganti ngaran
1) kecap gaganti jalma kahiji (kuring, urang, kami
dll)
“Di dieu mah kumaha di dinya, bae.”
2) kecap gaganti jalma kadua (maneh, anjeun, sia
dll)
“Anjeun mah panginten tos lali ka abdi.”
3) kecap gaganti milik (kuring, manehna, maneh dll)
“Kamari kuring nginjeum sepeda maneh.”
4) kecap panuduh è “Ilo ku hidep ieu bacaan di handap.”
5) kecap pananya è“Naon eta teh ?”
6) kecap pagawean è“Karsim dicarekan ku bapana.”
7) kecap sipat è“Teh tuti meuni geulis pisan.”
8) kecap bilangan è“Manehna teh boga buku tilu.”
9) kecap panyeluk è“Aduh, meuni mesra maneh teh.”
11. Pertemuan kesebelas, 24
November 2015 ( Wangun Kalimah)
A. Kalimah Salancar
Kalimah
salancar nya eta kalimah anu diwangun ku hiji klausa bebas atawa bagian galeuh
(J-C), boh dibarengan ku bagian panambah boh henteu. Kalimah salancar anu
diwangun ku hiji bagian galeuh (J-C), boh dibarengan ku O atawa Pa, disebut kalimah
salancar basajan, ari kalimah salancar anu diwangun ku bagian galeuh jeung
bagian panambah atawa katerangan disebut kalimah salancar jembar.
a. Kalimah Salancar Basajan
Kalimah
salancar basajan nya eta kalimah salancar anu diwangun ku bagian galeuh
wungkul; diwangun ku hiji jejer jeung hiji caritaan, boh dibarengan objek jeung
panglengkep boh henteu. Kalimah basajan basa Sunda mibanda pola dasar anu
tangtu.
(1) Kalimah
Basajan Barang (pola J : B + C: B)
Ieu kalimah
diwangun ku jejer jeung caritaan anu kagolong kana kecap atawa frasa barang.
Tatali antargatrana nuduhkeun harti „Digolongkeun-Panggolong‟. Contona:
Anjeunna teh /
guru kuring.
Bumina /
gedong.
b. Kalimah Salancar Jembar
1) keterangan
waktu, yaitu yang menerangkan waktu mengenai suatu kejadian atau keadaan.
Misalnya kamari, ayeuna, basa dll.
2) keterangan
tempat, yaitu yang menerangkan tempat terjadinya kejadian atau keadaan.
Misalnya di dinya, ti dieu, ka ditu dll.
3) keterangan
tujuan, yaitu keterangan yang menunjukan tujuan yang dimaksud dari suatu
kejadian. Misalnya, demi, pikeun, keur dll.
4) keterangan
cara, yaitu menjelaskan cara-cara tentang berlangsungnya suatu keadaan.
Misalnya sakumna, sabenerna, sajabana dll.
5) keterangan
alat, yaitu keterangan yang menjelaskan alat yang dipakai pada suatu kejadian.
Misanya ku, kana, tanpa dll.
B. Kalimah
Ngantet
a. Kalimah ngantet satata
Apabila ada dua kalimat atau lebih
digabungkan menjadi satu, hasilnya dinamakan kalimah ngantet satata (kalimat
majemukn setara), yang ditandai dengan kata hubung : jeung, sarta, tapi.
Contona : ani
meuli buku jeung adi meuli mobil-mobilan.
b. Kalimah ngantet seler sumeler
kalimah ngantet seler sumeler
nyaeta gaungan kalimah anu heneu satata. Maksudna kieu : aya dua kalimah atawa
leuwih. Terus digabungkeun dina hiji kalimah.
Contona : aa meuni
pinter matematika sedengkeun pun adi pinter ngagambar.
12. Pertemuan keduabelas, 01
Desember 2015 (Wanda Kalimah)
A. Kalimat Aktif jeung
Pasif
a. Kalimah aktif
Kalimat
aktif ditandai dengan cerita yang berupa perbuatan aktif, bisa transitif bisa
intransitif.
Contona : bapak mangmeulikeun buku kangge adik.
b. Kaimah pasif
kalimat
pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan pada predikat.
Contona : pit dibeuli bapak kangge adik.
B. Kaimah Repleksif Jeung
Resiproaktif
a. Kaimah repleksif
kaimah
repleksif yaitu kaimat yang subjeknya menjadi pelaku sekaligus menjadi pelaku
untuk dirinya sendiri.
Contohna : ismi mah nyangsara maneh.
b. Kalimah resiproaktif
kaimah
resiproaktif adalah kalimat yang isinya mengandung makna berbalas-balasan, atau
subjeknya melakukan perbuatan berbalas-balasan.
Contona : manehna patuduh-tuduh sebab salah
pamikian.
C. Kalimah Langsung jeung Teu
Langsung
a. Kalimah Langsung
Kalimat
langsung adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh seseorang kepada orang
lain,
Contona : Ismi nyarita, “engke wengi ulah hilap
belajar.”
b. Kalimah teu langsung
Kalimat
tak langsung adalah kaimat yang diucapkan oleh orang lain kemudian diucapkan
lagi oleh kita kepada orang lian.
Contona : Ismi nyarita, yen manehna keur bungah.
D. Kalimah Transitif jeung
Intransitif
a. Kalimat transitif
Kalimat
transitif adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja transitif/
membutuhkan objek.
Contohna : Ismi ngadahar roti.
b. Kalimat intransitif
Kalimat
intransitif adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja intrasitif/ tidak
membutuhkan objek.
Contona : Roti didahar Ismi.
E. Kalimah Sempurna jeung Teu
Sempurna
a. Kalimah sempurna
Kalimah
sempurna adalah kalimat yang dibangun sekurang-kurangnya terdiri dari subjek
dan predikat.
Contona : Ismi (jejer) nempo (caritaan) Wulan
(objek)
b. Kalimah teu sempurna
Kalimat
tidak sempurna yaitu kalimat yang dibangun oleh frasa atau klausa yang tidak sempurna.
Biasanya berupa jawaban atas pertanyaan.
Contona : Dimana?
13. Pertemuan ketigabelas, 08
Desember 2015 ( Fungsi Kalimah)
a. Kalimah Wawaran
Kalimat
wawaran adalah kalimat yang berisi informasi mengenai suatu hal dan di
informasikan kepada orang lain. Kalimat wawaran berfungsi untuk memberikan
informasi tentang suatu kejadian kepada para pembaca atau pendengar.
Contoh
:
Kalimat
berita langsung : Kamari jam dua belas aya nu cilaka di Monas.
Kalimat
berita tak langsung : Ceuk ibu poe ayeuna, abdi teu kenging telat uih.
b. Kalimah Pananya
Kalimat pananya adalah kalimat yang
digunakan untuk menanyakan suatu hal kepada seseorang. Jika ditulis biasanya
ditandai dengan tanda tanya (?).
1. Menggunakan
kata naha enya di harepeun kalimah
wawaran.
Naha enya salira
teh putrana bapa Rozak ?
2. Merubah
intonasi kalimat menjadi kalimat tanya.
Anjeuna
digawe di pabrik.
Anjeuna
digawe di pabrik ?
3. Membalikan
susunan kata dari kalimat wawaran.
Ismi
mulih ti Jakarta.
Mulit
ti Jakarta, Ismi ?
4. Menggunakan
kata lain atau sanes.
Si
Alim teh urang kadipaten, lain ?
Si
Udin teh bumina di palidinya, sanes?
5. Menggunakan
kata tanya sesuai dengan fungsinya.
Saha
nu calik di palihdinya teh ?
Di
palihdinya teh saha nu calik ?
c. Kalimah Parentah
Kalimat perintah adalah kalimat yang
isinya menyuruh/memerintahkan supaya orang lain melakukan suatu hal. Jika
ditulis biasanya disertai dengan tanda seru (!).
1. Menggunakan
kata kerja asal.
Calik
!
Tutup!
2. Menggunakan
kata kerja aktif.
Alungan
buah geura!
3. Menggunakan
kata penghubung dan kata kerja.
Enggal
calik di palihdinya!
4. Menggunakan
gabungan kata lain geura.
Lain geura cicing!
d. Kalimah Panyeluk
Kalimah
panyeluk yaitu kalimat yang isinya menyampaikan perasaan atau ungkapan rasa
heran. Cara membangun kalimat panyeluk, diantaranya menggunakan kata panyeluk.
1. Euleuh,
eta urang mani kasep pisan.
2. Euleuh-euleuh,
kabogoh maneh teh mani alus.
14. Pertemuan Keempatbelas, 15
Desember 2015 ( Wacana Basa Sunda)
A.
Narasi
Narasi yaitu
karangan prosa yang menceritakaan atau menggambarkan satu kejadian.Ciri utama
karangan narasi itu adanya runtutan kejaidan, jelas yang di gambarkan atau
keadaan suatu tokoh, orang, atau subjek lainnya.Kejadian-kejadian itu disusun
menggunakan berbagai teknik, tapi harus membangun suatu rangkaian karangan.
Karangan-karangan
narasi berdasarkan kejadian nyata (fakta-fakta), umpamannya biografi (riwayat
hidup), cerita kisah hidup dan sejarah.Sedangkan karangan narasi yang berupa
cerita rekayasa, umpamannya dongeng, cerita pendek, novel, bacaan dan cerita
pantun.
B.
Deskripsi
Deskripsi yaitu
karangan prosa yang menggambarkan satu hal dengan jelas.Perkara yang menjadi
deretan bisa bermacam-macam.Bisa berupa barang, keadaan, kejadian, cerita
tokoh, orang, hal, dan sebagainya.
C.
Eksposisi
Prosa eksposisi
yaitu karangan prosa yang isisnya fakta-fakta, gagasan, dan sebagainya.; ,menyajikan, membahas, atau menyajikan satu
perkara yang menggunakan keterangan-keterangan dengan sejelas-jelasnya
(detail). yang dijelaskan, sehinga pembaca mendapatkan keterangan (informasi)
yang jelas menggenai satu perkara. Seperti itu, penjelasan harus sinstematis,
terperincih, dan menggunakan bahasa lugas, serta menggunakan istilah-istilah
yang suda pasti.
D.
Argumѐntasi
Prosa argumentasi
adalah karangan bahasa ujaran yang menyajikan alesan-alesan atau diskusi.Isinya
memadukan sikap persetujuan dan ketidaksetujuan pada suatu hal.Yang dimaksud
dapat disebutkan karangan argumentasi adalah karangan yang menyajikan gagasan,
temuan, mengenai diskusi, menggunakan jalan pikiran yang ditunjang oleh
berbagai fakta dan data.
Pembaca dapat
memilih temuan, gagasan mana yang lebih menonjol mengenai pemaparan jalan
fikirannya. Contohnya pada karangan argumentasi harus ada alasan yang didasari
oleh fakta-fakta atau data.
15. Pertemuan kelimabelas, 22
Desember 2015 (Undak-usuk Basa Sunda)
a. Wangenan Tata Krama
Basa Sunda
Tata krama atau undak ususk basa
sunda adalah aturan nilai sopan santun yang digunakan dalam berbicara baik
dengan seseorang yang seumuran atau dengan orang lain yang lebih tua.
b. Basa Hormat
1. Basa Hormat keur ka Sorangan
Ragam bahasa hormat ke seoranagn itu
dalam konsep undak usuk basa sunda disebut basa
sedeng. Yaitu bahasa hormat yang diapakai kepada seseorang, atau bercerita
kepada seseorang, atau bercerita kepada orang yang lebih muda atau pun yang
lebih tua.
Contoh
: Ani meser buku di Gramedia.
2. Basa Hormat keur ka Batur
Ragam bahasa hormat ke seoranagn itu dalam
konsep undak usuk basa sunda disebut basa
lemes. Yaitu bahasa hormat yang
diapakai kepada seseorang, atau bercerita kepada seseorang, atau bercerita
kepada orang yang lebih muda atau pun yang lebih tua.
Contoh
: Tuang ibu keur naon ?
c. Basa Loma
Basa
loma yaitu ragam bahasa yang digunakan ke sesama atau ke orang lain yang sudah
kenal.
Contoh
: Adi keur dahar.
d.
Basa
Kasar
Basa
kasar atau bahasa kasar pisan yaitu bahasa yang biasa dipakai pada saat marah,
menghina, ribut dengan seseorang.
Contoh
: Aing teh teu kinyeng calik di dieu.
e.
Daftar
Kata Tata Krama Basa Sunda
Basa
Loma
|
Basa
Hormat keur ka Sorangan
|
Basa
Hormat keur ka Batur
|
1.
Kecap
gaganti ngaran
Kuring, dewek, urang, maneh,
kuring sarerea.
|
Abdi,
sim kuring
-
Abdi sadayana
|
-
Anjeun
-
|
2. Babagian awak
Awak, badan
Beuheung
Biwir
|
Awak,
badan
Beuheung
Biwir
|
Salira
Tenggek
Lambey
|
3. Pancakaki
Adi
Anak
Kolot
|
Adi,
pun adi
Anak,
pun anak
Kolot
|
Rai,
tuang rai
Putra,
tuang putra
Sepuh
|
4. Pakean jeung perhiasan
Baju
Keris
Payung
|
Baju
Keris
Payung
|
Raksukan,
anggoan
Duhung
Pajeng
|
5. Barang sabudeureun imah
Anggel
Dapur
Imah
|
Anggel
Dapur
Rorompok
|
Bantal
Pawon
Bumi
|
6. Kecap nu patali jeung waktu
Bareto
Beurang
Buit
|
Kapungkur
Siang
Sonten
|
Kapungkur
Siang
Sonten
|
7. Istilah kasehatan jeung nu karasa
ku awak
Balur
Batuk
Bisul
|
Balur
Batuk
Bisul
|
Pupur
Gohgoy
Gambuh
|
8. Kecap nu patali jeung agama.
Ngaji
Lebaran
Puasa
|
Ngaji
Boboran
siam
Puasa
|
Ngaos
Boboran
siam
Saum
|
9. Nu kaluar tina awak
Cipanon
Ciduh
Utah
|
Cipanon
Ciduh
Utah
|
Cisoca
Ludah
Luga
|
10. Kecap barang sejenna
Harga
Harti
Hutang
|
Pangaos
Hartos
Hutang
|
Pangaos
Hartos
Sambetan
|
11. Kecap pagawean
Dahar
Dagang
Dangdan
|
Neda
Dagang
Dangdan
|
Tuang
Icalan
Dangdos
|
12. Kecap nu patali jueng tempat
Deukeut
Hareup
Jauh
|
Caket
Payun
Tebih
|
Caket
Payun
Tebih
|
13. Kecap sipat
Beuki
Beurat
Buru
|
Seneng
Abot
Enggal
|
Sedep
Abot
Enggal
|
14. Kecap pancen
Bisa
Bisi
Boa
|
Tiasa
Bilih
Tiasa
janten
|
Iasa
Bilih
Tiasa
janten
|
16.
Tambahan
BAB X (Wanda Kabeungharan Kecap)
A.
Kecap
Sampakan jeung Serepan
a.
Serep
tina Basa Indonesia
Kecap-kecap
basa Indonesia anu diserep sagemblengna, biasana mangrupa istilah anu euweuh
sasaruanana dina basa sunda. Upama ditarjamahkeun, bisa jadi ngarobah maksudna.
Contohna : mobil teh geus balik nama acan ?
Contoh
serapan dari bahasa Indonesia :
1. Canggih
2. Perkebunan
3. Persatuan
b.
Serep
tina Basa Daerah Sejen
Tatar
sunda kungsi dierah ku Karajaan Mataram (Islam) kira-kira abad ka-17. Munasabah
umpama pangaruh basa jawa teh asup kana basa sunda.
Contoh
: Kajeun teuing dahar karo uyah, asal
ulah dicandung.
Contoh
serapan dari bahasa jawa :
1. Angel
2. Peteng
3. Kalih
c.
Serepan
tina Basa Asing
1. Serepan
tina Basa Arab
(halal,
kiblat, jubah, gasab, kitab, lisan, idin, hidayah dll).
Contoh
: Anjeuna teh kalebet ulama jamhur.
2. Serepan
tina Basa Walanda
(akte,
aspal, baki, ban, balok, buku, buncis, baskom, anduk, dll).
Contoh
: Naha baju teh sakuna gede-gede
teuing ?
3. Serepan
tina Basa Sangsekerta
(agama,
angka, bayu, jagat, saksi, yuda, kuta, lasmi, denda, dll)
Contoh
: Anjeuna anu nyiptakeun bumi jeung
langit.
4. Serepan
tina Basa Kawi
(angkara,
mukti, murub, liman, lalu, sekar, titi, wiati, niskara, dll)
5. Serepan
tina Basa Asing Sejenna
(1) Serepan
tina Basa Portugis,
Baju, dadu, bako,
lomari, korsi, garpuh, dll.
(2) Serepan
tina Basa Perancis
Akur, kaliber, medali,
supir, kliseu, sabun, dll.
(3) Serepan
tina Basa Cina
Angpaw, bolay, cap,
cet, capcay, lio, sioh, sokong, kongsi, kinca, dll.
(4) Serepan
tina Basa Inggris
Bodi, kornal, hen,
betel, televisi, robot, mik-up, fotokopi, dll.
B.
Kecap
Umum jeung Kecap Husus
Kecap
umum adalah kata yang mengandung arti umum (generik), sedangkan kecap husus
adalah kata yang mengandung makna khusus.
(1) Kecap
umum : kembang
Kecap khusus : melati, mayar, anggrek, sedep malem
dll.
(2) Kecap
umum : lauk cai
Kecap husus : lauk emas, mujaer, lele, nila,
nilem, sepat, dll.
(3) Kecap
umum : Samara
Kecap Khusus : Uyah, gula, asem, pedes dll.
C.
Kecap
Populer jeung Istilah
1.
Istilah
Kaulinan
a.
Rupa-rupa
kaulinan
(1) Ambil-ambilan (6) Cingciripti
(2) Anjang-anjangan (7) Damdaman
(3) Bebentengan
(8)
Encrak
(4) Beklen (9)
Engkle
(5) Cacaburange
(10)
Empet-empetan, dll
b. Istilah nu aya dina kaulinan jeung
kalangenan
(1) Istilah dina sondah,
Cabrak,
henteu engkle.
Bulan,
tempat anu meunang cabrek.
(2) Istilah
dina ngadu kaleci,
Kokojo,
keleci anu dipake nojo.
Centang,
nojo kaleci sejen kalawan tarik.
(3) Istilah
dina maen langlayangan,
Diulur,
diberean.
Dikubet,
dibetot.
(4) Istilah
kaulinan sejenna,
Asin
= hartina muenang.
Bit
= nyieun kasalahan supaya teu meunang hukuman.
2.
Istilah
Paelmuan
a.
Cabang-cabang
Ilmu
(1) Antropologi : ilmu yang membahas tentang manusia
(2) Arkeologi : ilmu yang membahas tentang
purba.
(3) Geografi
: ilmu yang membahas
tentang bumi.
(4) Fonologi : ilmu yang membahas tentang
bahasa.
(5) Sosiologi : ilmu yang membahas tentang
kehidupan sosial.
b.
Kekecapan
(1) Elmu
= pangaweruh, kanyaho
(2) Buku
sumber = buku babon
(3) Pustaka
= bacaan buka-buka
(4) Informasi
= keterangan
(5) Pustakamangsa
= kalawarta, majalah
3. Istilah teknologi
a.
Teknologi
basajan
(1) Las,
ngelas = nyambungkeun besi dengan dilelehkan terlebih dahulu.
(2) Bor,
ngebor = membuat lubang.
b.
Teknologi
Madya
(1) Motor
(2) Dinamo
c.
Teknologi
canggih
(1) Komputer
(2) Robot
d.
Hasil
teknologi
(1) Motor
(2) Mobil
4.
Istilah
tatanen
a.
Tani
di sawah
(1) Ngagarap
tanah ( nyambut, malik, mindo, ngacak, ngalelep dll)
(2) Omongan
nu ngawaluku ( kiya, kalen, arang, mider, dll)
(3) Melak
jeung ngurus pare (ngalean, tebar, bubut, nyaplak dll)
(4) Panen
( dibuat, derep, gacong)
(5) Kaayaan
pare ( sumihung, lilir, bear, ngompol, gumunda, dll)
b.
Tani
di kebon atawa huma
(1) Ngaburujul
: ngawaluku tanah darat
(2) Ngored
: ngabersihen
c.
Istilah
sejenna
(1) Ngembrat
, nyiram make embrat
(2) Nyangkok
, nyien cangkokan
(3) Ayeuh
, tumerep kana pare nu rarebah
5.
Istilah
organisasi
a.
Papasingan
organisasi
(1) Organisasi
sosial masyarakat ( KNPI, Dharma Wanita, NU, PSSI, dll)
(2) Organisasi
sosial politik ( PPP, Golkar, PDI, dll)
b.
Kekecapan
(1) Anggaran
dasar
(2) Sekertariat
(3) Papayung
(4) Komisi
(5) Bendahara
6.
Istilah
olahraga
a. Ngaran
(cabang) olahraga
(1) Atlentik
(2) Senam
(3) Renang
(4) Bela
diri
(5) Bal
gede
b. Kekecapan
jeung maenbal
1. Istilah
dina maenbal
(1) Aut,
(2) Hen
(3) Prikik
(4) Gul
(5) Opset
2. Istilah
dina tinju
(1) Ronde
(2) Ring
3. Istilah
dina Badminton
(1) Kok
(2) Reket
(3) Net
(4) Serpen
7.
Istilah
kesenian
(1) Rupa-rupa
kasenian sunda
Seni sora, seni
karawitan, seni tari dll.
(2) Waditra
Awi ditiup : Suling
Awi ditakol : calung
(3) Kekecapan
jeung istilah husus
Wayang golek, tari,
tembang, teater, penca, dll.
8.
Istilah
Kesehatan
(1) Ngaran
kasakit
Ewateun artinya penyakit jerawat
Gondongeun artinya penyakit bengkak
pada leher
Hapur artinya penyakit kulit
bintik-bintik putih
Hileudeun artinya penyakit karena
infeksi dalam kuku
Jengkoleun artinya penyakit sakit
kencing karena keracunan jengkol
(2) Nu
sok ngubaran
Dokter, dukun, mantri,
tabib, dll.
(3) Ngaran
rupa-rupa ubar
9.
Istilah
industri
(1) industri
hulu
(2) industri
hilir
(3) industri
rumah tangga
10. Istilah pancakaki
(1) anak
(2) bapa
(3) indng
(4) aki
(5) paman
11. Istilah arsitektur
Babancong, joglo,
kadaton, bui, pakandangan, jongko, karapyak, dll
12. Istilah kaagamaan
Lebaran, lebaran haji,
muludan, salat, puasa, jakat, puasa wajib dll.
13. Istilah Geografi
Alun-alun, babakan,
bobojong, bubulak, momonggor, rorah, leuwi, reuma dll.
14. Istilah pariwisata
Darmawisata,
karyawisata, wisatawan, agrowisata, wisaman, study tour, dll.
15. Istilah parkakas
Panci, gayung, parud,
serok, sangku, balati, bedog, condre, panah, pedang dll.
16. Istilah patukangan
anjun, kabayan, kamasa,
lebe, legig, lopor, gending, dalang, supir, pamatang, dll.
17. Istilah kadaharan jeung inuman
Tauco, sate, lele,
donat, bajigur, dodol, tahu, moci, peuyeum, simping, oncom dll.
18. Istilah Sasatoan
Kuda, maung, ucing,
japati, kaswari, gagak, lauk emas, lauk nila, kelenci, dll.
19. Istilah Tutuwuhan
Akar, tangkal, daun,
kembang, buah.
20. Istilah anggahota badan
Sirah, ceuli, beungeut,
babagian panon, babagian irung, leungeun, suku, dll.
21. Istilah waktu jeung usum-usuman
1.
Istilah
waktu dina sapoe sapeuting
a. Dumasar
kana kajadian alam, jsb
ð wanci
janari gede : kira-kira pukul 01.00-03.00
b. Dumasar
kana waktu ibadah
ð pajar,
subuh, lohor, bada lohor, asar, bada asar, magrib, isa dll.
c. Istilah
umum
ð isuk-ikuk
: antara pukul 5.00-10.00
d. Istilah
nu patali jeung poe
ð pe
ieu, ayeuna nu keur dilakonan.
e. Istilah
nu patali jeung nu kalakon
ð ayeuna,
bieu, tadi, engke
f. Istilah
nu patali jeung jaman
ð kiwari
: jaman nu keur dilakonan ayeuna.
ð bihari
: jaman nu geus kaliwat lila pisan.
2.
Istilah
Usum-usuman
ð usum
katiga : usum halodo
ð usum
pagebug : usum loba nu ering parna, loba nu maraot.
ð usum
tebar : usum ngawurkeun binih kana pabinihan.
2. WACANA
1.
DESKRIPTIF
KUPU-KUPU
Sacara
basajan,kupu-kupu dibedakeun ti ngengat landian kupu-kupu wengi dumasar wanci
aktip na sarta tawis-tawis fisik na. Kupu-kupu umumna aktip di wanci
siang,sedengkeun ngengat lolobana aktip di wanci wengi.
Kupu-kupu
beristirahat atawa eunteup kalawan ngadegkeun jangjang na,ngengat eunteup
kalawan membentangkeun jangjang na. Kupu-kupu biasana ngabogaan kelir anu endah
abar,ngengat condong poek,kusam atawa kelabu. Cacak kitu,beda-beda ieu sok aya
perkecualiannya ,ku kituna sacara ilmiah henteu tiasa dijadikeun cecekelan anu
tangtos
Kupu-kupu sarta ngengat seueur pisan
rupi na,di Pulo Jawa sarta Pulo Bali wae kacatet langkung ti 600 spesies
kupu-kupu. Rupi ngengatnya sajauh ieu tacan kantos dipangnyieunkeun daptar
pepekna,tapi disangka aya ratusan rupi Kupu-kupu oge barobah kaayaan salah
sahiji ti sakedik rupi serangga anu henteu picilakaeun kanggo jalmi.
2.
EKSPOSISI
KABERESIHAN LINGKUNGAN
Kaberesihan Lingkungan nyaeta salah
sahiji perkawis anu wajib di hiji lingkungan,lamun lingkungan urang kotor,urang
bade rumaos risih sarta kirang konsentrasi. Ku margi eta,kaberesihan lingkungan
peryogi dijagi.
Cara ngajagi kaberesihan lingkungan
sakola contona miceun runtah di tempat runtah,henteu miceun runtah di kolong
meja atawa di tempat sanes jabi tempat runtah sarta milampah pancen piket
kalawan sebaik alusna. Sedengkeun cara ngajagi kaberesihan lingkungan
rumahmisalnya nyapu imah sarta halaman sacara rutin,sarengse neda piring
langsung dicuci supados henteu numpuk menyebabkeun ambeu anu kirang sedep.
Ngabersihkeun lingkungan kedah dipigawe
saban wanci margi lamun urang menunda nunda,lami lami bade karasaeun kedul
ngalakonanana. sajaba ti eta Kaberesihan lingkungan tiasa dijagi kalawan Damel
baktos.Damel membersihkeun lingkungan biasana ngiring program 3m kanggo
membasmi reungit reungit nyenyepan getihan. 3m nyaeta ngaruang,nguras , nutupan.
3.
PERSUASI
HAYU BELAJAR GIAT
Ujian
ahir nasional bade geura-giru anjog,ku margi eta siapkeun diri anjeun kalawan
diajar anu giat sarta leukeun supados urang tiasa nyanghareupan sarta ngawalon
sadaya soal-soal anu dibikeun ka urang engkena. Tinangtu urang embung gagal
dina ujian nasional ayeuna margi perkawis kasebat pastilah ngerakeun pisan
sarta pikalebareun margi urang atos diajar salila ampir 3 warsih di sakola ieu.
Ulah urang labuh ngan margi ujian anu ngan di laksanakan salila 4 poe eta.
Kanggo nyegah perkawis-perkawis anu henteu bik lumangsung,mangka persiapkanlah
diri kanggo nyanghareupan ujian tebih dinten sateuacan ujian nasioanl di
mimiti.
Aya
sababaraha kauntungan anu tiasa beunang lamun urang nyiapkeun ujian nasional
kalawan diajar tebih-tebih dinten,diantaraya nyaeta urang tiasa langkung siap
nyanghareupan soal-soal. Kalawan diajar anu giat urang bade biasa kanggo
meupeuskeun soal-soal ujian nasioanal ku kituna dina wanci ujian anjog urang
tiasa ngabereskeun soal ujian kasebat kalawan gampil pisan sarta enggal.
Tak
ngan eta,kalawan diajar anu giat nyanghareupan ujian nasional bade ngalatih
mental urang kanggo nyanghareupan ujian nasional anu saestuna. Teruslah latihan
supados mental urang barobah kaayaan kiat sarta optimis dina ngiring ujian
nasional margi sanaos urang terang cara ngagawekeun soal kasebat,lamun mental
lemah tangtos bade ngahesekeun urang dina ngagawekeun soal-soal kasebat kalawan
sampurna.
Ku
margi eta,marilah urang nyiapkeun diri sebaik manawi sateuacan nyanghareupan
ujian nasional anu saestuna,supados urang tiasa ngagawekeun soal-soal kasebat
kalawan gampil ku kituna urang sadaya tiasa lulus sarta meunangkeun peunteun
sae dina ujian nasional ayeuna.
4. ARGUMENTASI
BAHAYA REUNGIT SARTA UBAR REUNGIT
Henteu diasakeun deui,reungit saleresna
picilakaeun utamana reungit penyebar malaria sarta nyenyepan getihan. Kanggo
nangtayungan diri ti gangguan reungit urang dawam anggo ubar reungit. Nanging
apakah urang sadar lamun pamakean ubar reungit tetela tiasa ngarugikeun kasehatan
jalmi. Kaliwat kumaha atuh!
Rencang , rencang jabi ubar reungit
urang tiasa oge nganggo kelambu di pangsarean,reungit henteu sanggem nembus
celah alit kelambu. Kelambu ieu tangtos wae aman sarta bebas efek sinjang anu
ngarugikeun kasehatan. Hanjakalna aya jalmi anu rumaos kelambu eta henteu
praktis sarta mngurangi kaendahan pangsarean,mangka maranehanana rame-rame
meser ubar reungit. Bermacam-macem ubar reungit saleresna atos pepek kalintang
ti rupi oles (lotion),ubar reungit semprot,ubar reungit huru,dugi ubar reungit
elektrik. Sangki-sangki manten diantara rupi kasebat anu nu mawi aman kanggo
kasehatan urang?
Nurutkeun para pakar kasehatan,kaopat
rupi ubar reungit kasebat angger wae ngabahayakeun lamun dianggo dina wanci
jangka pajang. Ubar reungit diwangun luhur unsur insektisida,zat pewarna,sarta
pewangi,anu kesemuannya ngagaduhan akibat awon. Lamun dosis anu kaeusi tiasa
keneh ditoleransi,mangka bahya tiasa dibantun. Saban bungkusan ubar reungit
tangtos wae ngabogaan aturan anggo anu benten ti hiji rupi kalawan rupi lianna.
Bacalah aturan anggo sae-sae dina bungkusan na,supados henteu lepat anggo!
Ti kaopat rupi ubar reungit kasebat urutan nyongcolang na nyaeta lotion,elektronik,semprot sarta ubar reungit huru. Lamun anjeun jeli tangtos pangaosna oge luyu sanes? Anu nyongcolang tangtos wae pangaosna langkung awis ti anu lianna.
Ti kaopat rupi ubar reungit kasebat urutan nyongcolang na nyaeta lotion,elektronik,semprot sarta ubar reungit huru. Lamun anjeun jeli tangtos pangaosna oge luyu sanes? Anu nyongcolang tangtos wae pangaosna langkung awis ti anu lianna.
5. NARASI
PEUCANG SARTA BUAYA
Hiji dinten Sang Peucang mapan-jalan di
jero leuweung kanggo pilari leeutan. Ku kerana leeutan di kira-kira wewengkon
panyicingan atos berkurangan Sang Peucang bercadang kanggo pilari di jabi
wewengkon panyicinganana. Cuaca dina dinten kasebat panas pisan,menyebabkeun
Sang Peucang berasa dahaga kerana lami teuing mapan,kaliwat manehna usaha
pilari walungan anu padeukeut. Peucang teras mapan-jalan menyusuri gawir
walungan, peucang nyarios didalam hatena " Abdi kedah bersabar lamun
hoyong mendapat leeutan anu lazat-lazat " .
Anjog-anjog Sang Kacil terpandang Sang
Buaya anu kanggo uplek berjemur di gawir walungan. Atos barobah kaayaan
kabiasaan buaya lamun dinten panas manehna resep berjemur kanggo mendapat cahya
sarangenge.Tanpa berlengah-balangah deui peucang teras nyampeurkeun buaya anu
kanggo berjemur kaliwat nyarios " Abdi diparentahkeun ku Raja Sulaiman
supados ngetang jumlah buaya anu aya di jero walungan ieu kerana Raja Sulaiman
hoyong masihan kado ka anjeun sadaya " . Ngadenge wae wasta Raja Sulaiman
atos menggerunkeun sadaya sato kerana Nabi Sulaiman atos dibere kebesaran ku
Allah kanggo marentah sadaya makhluk di beungeut bumi ieu. " Mangga,anjeun
antos di dieu,abdi bade turun kedasar walungan kanggo nyauran sadaya rencang
abdi " sanggem Sang Buaya.
Ku kerana parentah kasebat nyaeta
datangna batan Nabi Sulaiman sadaya buaya geura-giru nyusun tanpa
nengtereweleng. Sanggem Buaya tadi " Ayeuna hitunglah,urang atos purun
" Sang Peucang nyokot sepotong kai anu aya di dinya kaliwat ngaluncat ka luhur
buaya anu kahiji di sisi walungan sarta manehna mimiti ngetang kalawan
nyebutkeun " Hiji dua tilu legok,jalu betina abdi ketuk " sambil
mengetuk hulu buaya kitu pisan ku kituna peucang berjaya menyeberangi walungan.
Lamun dugi ditebing ditu peucang teras ngaluncat ka luhur gawir walungan sambil
bersorak kegembiraan sarta nyarios " Hai buaya-buaya sakantenan,tahukah
anjeun bahawa abdi atos linyok anjeun sadaya sarta teu aya kado anu bade dibikeun
ku Nabi Sulaiman " .
Ngadenge sanggem-sanggem Sang Peucang
sadaya buaya berasa ambek sarta isin kerana maranehanana atos di tipu ku
peucang. Maranehanana bersumpah sarta moal ngalaan Sang Peucang lamun patepang
dina mangsa bade dongkap. Dengdem buaya kasebat teras ruhay ku kituna poe ieu.
Samentara eta Sang Peucang teras ngaluncat kegembiraan sarta teras meniggalkeun
buaya-buaya kasebat sarta teras ngaleungitkeun diri di jero kebon buah-buahan
kanggo ngarasakeun buah-buahan anu kanggo masak ranum eta.
3. CONTOH UNDAK-USUK BASA SUNDA
NO
|
Basa
Indonesia
|
Basa
Lemes
|
Basa
Loma
|
Basa
Kasar
|
|
Hormat
keur ka batur
|
Hormat
keur ka sorangan
|
||||
|
Pancakaki
|
|
|
|
|
1.
|
Adik
|
Tuang rai
|
Pun adi
|
Adi
|
|
2.
|
Keponakan
|
Kapiputra
|
Pun alo
|
Alo
|
|
3.
|
Keluarga
|
Wargi
|
Rêrêhan, wargi
|
Baraya
|
|
4.
|
Tua
|
Sepuh
|
Kolot
|
Kolot
|
|
5.
|
Suami
|
Carogê, tuang raka
|
Sakali, pun lanceuk
|
Salaki
|
|
|
Kecap
barang
|
|
|
|
|
1.
|
Perempuan
|
Istri
|
Awêwê
|
Awêwê
|
|
2.
|
Minyak
|
Lisah
|
Lisah
|
Minyak
|
|
3.
|
Orang
|
Jalmi
|
Jalmi
|
Jalma
|
|
4.
|
Rokok
|
Sesepeun
|
Roko
|
Roko
|
|
5.
|
Surat
|
Serat
|
Serat
|
Surat
|
|
|
Kecap
pagawean
|
|
|
|
|
1.
|
Masuk
|
Lebet
|
Lebet
|
Abus
|
|
2.
|
Pulang
|
Mulih
|
Wangsul
|
Balik
|
|
3.
|
Ambil
|
Nyandak
|
Ngabantun
|
Cokot
|
|
4.
|
Duduk
|
Diuk
|
Diuk
|
Calik
|
|
5.
|
Kerja
|
Gawê
|
Gawê
|
Damel
|
|
|
Kecap
bagian awak
|
|
|
|
|
1.
|
Leher
|
Beuheung
|
Beuheung
|
Tenggêk
|
|
2.
|
Betis
|
Bitis
|
Bitis
|
Wentis
|
|
3.
|
Telinga
|
Ceuli
|
Ceuli
|
Cepil
|
|
4.
|
Dagu
|
Gado
|
Gado
|
Angkeut
|
|
5.
|
Pipi
|
Pipi
|
Pipi
|
Damis
|
|
T
U G A S
RANGKUMAN
HASIL PEMBELAJARAN, CONTOH WACANA, DAN CONTOH UNDAK USUK BASA SUNDA.
diajukan sebagai tugas Ujian Akhir
Semester Mata Kuliah Bahasa Bantu
Dosen : Hesti Muliawati, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
Ismi Izzati 3 A
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2015
Langganan:
Postingan (Atom)