MAKALAH
SUPERVISI
PENDIDIKAN
Makalah
ini kami ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen
: Ibu Nuniek Setya. S.,S.Pd ., M.Pd
Nama
Kelompok :
1. Ismi
Izzati ( 1 J )
2. Evi
Yantika ( 1 I )
3. Susanti ( 1 J )
4. Intan
Maulia DP ( 1 J )
5. Setiati
Amanah ( 1 I )
6. Dwi
Auliansyah ( 1 I)
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2014
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah menganugerahkan rahmat, karunia serta Ridha-Nya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah tentang ”Supervisi Pendidikan”. Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Makalah ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang kemudian bermamfaat bagi kita.
Selama mengerjakan tugas makalah ini,
Saya telah banyak menerima bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak. Maka
pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Dosen
pembimbing yang telah memberikan kami pengarahan, nasihat dalam pembuatan
makalah ini.
2. Orang tua yang
telah memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
3. Rekan-rekan
serta semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusun dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap karya tulis
ini dapat berguna dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Penyusun
mengharapkan kritik dan saran untuk kemajuan di masa-masa mendatang. Atas
perhatiannya penyusun ucapkan terima kasih.
Cirebon, 29
Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................. 1
KATA
PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR
ISI............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
C. Tujuan.......................................................................................................... 6
D. Manfaat........................................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan................................................................. 7
B. Tujuan Supervisi Pendidikan....................................................................... 8
C.
Sasaran Supervisi Pendidikan...................................................................... 10
D.
Fungsi Supervisi Pendidikan........................................................................ 10
E.
Ruang Lingkup Dan Teknik Supervisi
Pendidikan...................................... 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................. 17
B.
Saran............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan perkembangan pendidikan di Indonesia maka paradigma tenaga
kependidikan pun sudah seharusnya mengalami perubahan pula, khususnya yang
berkaitan dengan supervisi atau kepengawasan pendidikan ini. Dari paradigma
lama dapat dipahami bahwa pengawasan cenderung bersifat otokratis, mencari-cari
kesalahan atau kelemahan orang lain dan berorientasi pada kekuasaan. Pengertian
pengawasan seperti ini sering disebut inspeksi atau memeriksa, orang yang
melakukan pemeriksaan itu sendiri disebut inspektur. Perubahan demi perubahan
telah dialami. Pengaruh-pengaruh barat mulai masuk, sehingga pengertian
pengawasan dalam pendidikan dirubah menjadi “supervisi” yang maksudnya hampir
sama dengan inspeksi tapi istilah supervisi memiliki arti yang lebih luas dan
demokratis, tidak hanya melihat apakah kepala sekolah, guru, dan para pegawai
sekolah telah melakukan tugas dan kegiatan sesuai dengan pedoman yang ada, akan
tetapi juga berusaha mencari jalan keluar bagaimana cara memperbaikinya. Dengan
paradigma baru ini diharapkan para pendidik dan para supervisor dapat menjalin
kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengemban tugas-tugas kependidikan
yang dibebankan kepada diri masing-masing.
Supervisi pendidikan atau yang lebih
dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep dasar yang saling
berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar
tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri.
Pendidikan berbeda dengan mengajar,
pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik
kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja
artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa
membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan
haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai
kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan.
Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja
para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan
pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau
metode mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangannya supervisi
pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di
Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif,
aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi pendidikan
pada institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan akan lebih menunjang para
mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada
pendidikan yang baik.
Berdasarkan latar belakang makalah diatas, maka permasalahan
yang akan dibahas yaitu:
1.
Bagaimana pengertian dari supervisi
pendidikan?
2.
Apa saja tujuan dari supervisi
pendidikan?
3.
Siapa yang menjadi sasaran dalam
supervisi pendidikan?
4.
Apa saja fungsi dari supervisi
pendidikan?
5.
Bagaimana ruang lingkup dan teknik
dari supervisi pendidikan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.
Mengetahui tentang pengertian
supervisi pendidikan.
2.
Mengetahui tujuan supervisi
pendidikan.
3.
Mengetahui sasaran dalam supervisi
pendidikan.
4.
Mengetahui fungsi dari supervisi
pendidikan.
5.
Mengetahui ruang lingkup dan teknik
dari supervisi pendidikan.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1.
Guna menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para mahasiswa mengenai supervisi pendidikan.
2.
Dapat bermanfaat dan memberikan
informasi tentang bagaimana proses penanganan dan penyelesaian masalah mengenai
pendidikan sekarang ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Supervisi Pendidikan
Secara morfologis Supervisi berasal
dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super
dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun
dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan
yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap
hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan
tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari
kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi
pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata
kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan
adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar
pada khususnya.
Good Carter memberi
pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan
merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar
dan evaluasi pengajaran.
Boardman et.
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan
membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara
individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir
dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan
lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.
Wilem Mantja (2007)
mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan
untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda)
yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan
peningkatan mutu pendidikan
Ross L (1980),
mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Menurut Purwanto (1987), supervisi ialah suatu
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Dari uraian definisi supervisi
diatas, maka dapat dipahami para pakar menguraikan defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda.God Carter
melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar, Boardman.
Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat
modern. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan
(guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Ross L memandang supervise
sebagai pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan
perbaikan. Sedangkan Purwanto (1987) memandang sebagai pembinaan untuk membantu
para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
B. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan
perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan
supervisi pendidikan tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi
juga membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas
yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan
dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal
implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran,
prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik mengarahkan
perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta
perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan pada
seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru, para
pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja yang sama-sama
bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar
mengajar yang baik.
Secara nasional tujuan konkrit dari
supervisi pendidikan adalah:
1.
Membantu guru melihat dengan jelas
tujuan-tujuan pendidikan
2.
Membantu guru dalam membimbing
pengalaman belajar murid.
3.
Membantu guru dalam menggunakan alat
pelajaran modern.
4.
Membantu guru dalam menilai kemajuan
murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
5.
Membantu guru dalam menggunakan
sumber-sumber pengalaman belajar.
6.
Membantu guru dalam memenuhi
kebutuhan belajar murid.
7.
Membantu guru dalam membina reaksi
mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan
mereka.
8.
Membantu guru baru di sekolah
sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.
9.
Membantu guru agar lebih mudah
mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan
sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
10.
Membantu guru-guru agar waktu dan
tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.
C.
Sasaran Supervisi Pendidikan
Sebetulnya apabila dicermati secara
rinci, kegiatan supervisi yang sesuai dengan sasarannya dapat dibedakan menjadi
dua yaitu: supervisi akademik, supervisi ini lebih menitikberatkan pengamatan
pada masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam lingkup kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam
proses belajar mengajar. Dan yang kedua adalah supervisi administrasi, yang
lebih menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi
sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran. Di samping dua macam supervisi
yang disebut dengan objeknya atau sasarannya, ada lagi supervisi yang lebih
luas yaitu supervisi lembaga dan akreditasi. Yang membedakan antara kedua hal
tersebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya. Supervisi lembaga dilakukan
oleh orang yang ada di dalam lembaga yaitu kepala sekolah dan dari luar lembaga
yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan supervisi akreditasi dilakukan
oleh tim dari luar hanya dalam waktu-waktu tertentu. Tujuannya sama yaitu
meningkatkan kualitas lembaga baik parsial maupun keseluruhan. Dengan kata lain
yang menjadi sasaran atau objek supervisi akademik, supervisi administrasi,
supervisi lembaga, dan supervisi akreditasi adalah sama yaitu meningkatkan
kualitas lembaga, tetapi lingkup dan harapan tentang kualitasnya berbeda
D.
Fungsi Supervisi Pendidikan
Secara garis besar fungsi supervisi
dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu kepemimpinan, kepengawasan dan
pelaksana. Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia
adalah pemimpin. Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan.
Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor, karena ia adalah para
pelaksana di lapangan yang dalam istilah bakunya adalah pejabat fungsional,
sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Rincian dalam fungsi kepemimpinan,
seorang supervisor hendaknya melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a.
Meningkatkan semangat kerja kepala
sekolah, guru dan staf sekolah yang berada di bawah tanggung jawab dan
kewenangannya.
b.
Mendorong aktifitas dan kreatifitas
serta dedikasi seluruh personil sekolah.
c.
Mendorong terciptanya suasana
kondusif di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
d.
Menampung, melayani dan mengakomodir
segala macam keluhan aparat kependidikan disekolah tersebut dan berusaha
membantu pemecahannya.
e.
Membantu mengembangkan kerja sama
dan kemitraan kerja dengan semua unsur terkait.
f.
Membantu mengembangkan kegiatan
intra dan ekstra kurikuler di sekolah.
g.
Membimbing dan mengarahkan seluruh
personil sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran pada
sekolah tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, supervisor hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
a.
Mengamati dengan sungguh-sungguh
pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah diketahui
dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu sesuai dengan rencana atau tidak.
b.
Memantau perkembangan pendidikan di
sekolah yang menjadi tanggung jawab dan kewarganegaraannya termasuk belajar siswa
pada sekolah yang bersangkutan.
c.
Mengawasi pelaksanaan administrasi
sekolah secara keseluruhan yang didalamnya terdapat administrasi personil,
materil, kurikulum dsb.
d.
Mengendalikan penggunaan dan
pendistribusian serta pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di
sekolah tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor
hendaknya memperhatikan kegiatan-kegiatan berikut:
a.
Melaksanakan tugas-tugas
supervisi/pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b.
Mengamankan berbagai kebijaksanaan
yang telah ditetapkan.
c.
Melaporkan hasil
supervisi/pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk dianalisis dan
ditindaklanjuti
E.
Ruang Lingkup Dan Teknik Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga
unsur pokok yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya unsur-unsur yang
dimaksud adalah personal, material dan operasional, oleh sebab itu ruang
supervisi pendidikan pun mencakup ketiga unsur tersebut yang bila dijabarkan
sebagai berikut:
1. Unsur
Personal
Lingkup pertama dalam supervisi
pendidikan adalah para personal dalam sekolah yang disupervisi, para personal
yang dimaksud adalah Kepala Sekolah, pegawai tata usaha, guru, siswa.
a.
Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah
yaitu:
o
Masalah jalannya pendidikan dan
pengajaran
o
Masalah program pendidikan dan
pengajaran disekolah
o
Masalah kepemimpinan kepala sekolah
o
Masalah administrasi sekolah
o
Masalah kerja sama sekolah lain dan
instansi terkait lainnya
o
Masalah kebijaksanaan sekolah yang
menyangkut kegiatan intra dan ekstra kurikuler
o
Masalah BP3 dan POMG dan lain -lain
b.
Pegawai Tata Usaha
Hal-hal
pokok yang perlu disupervisi terhadap tata usaha sekolah dan seluruh stafnya
antara lain:
o
Masalah administrasi sekolah
o
Masalah data dan statistik sekolah
o
Masalah pembukuan
o
Masalah surat menyurat dan kearsipan
o
Masalah rumah tangga sekolah
o
Masalah pelayanan terhadap kepala
sekolah, guru dan siswa
o
Masalah laporan sekolah dan lain
–lain
c.
Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru antara
lain:
o
Masalah wawasan dan kemampuan
o
Masalah kehadiran dan aktivitas guru
o
Masalah persiapan mengajar guru,
mulai dari penyusunan analisis materi pelajaran, program tahunan, program
semester, program satuan pelajaran sampai dengan persiapan mengajar harian atau
perencanaan pengajaran
o
Masalah pencapaian target kurikuler
dan kegiatan ekstra kurikuler
o
Masalah kerjasama guru dengan siswa,
dengan sesama guru, dengan tata usaha dan dengan kepala sekolah
o
Masalah tri pusat pendidikan yang
terdiri atas sekolah, keluarga dan masyarakat
o
Masalah kemampuan belajar siswa
d.
Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa antara
lain:
o
Motivasi belajar siswa
o
Tingkat kesulitan yang dialami siswa
o
Keterlibatan siswa dalam berbagai
kegiatan intra dan ekstra kurikuler
o
Pengembangan organisasi siswa
o
Sikap guru dan kepala sekolah
terhadap siswa
o
Keterlibatan orang tua siswa dalam
berbagai kegiatan sekolah
o
Kesempatan memperoleh pelayanan
secara prima dari sekolah
2. Unsur
Material
Hal-hal
pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik lainnya :
a. Ketersediaan ruangan untuk
perpustakaan, labolaturium, ruang praktek ibadah, aula dan lain-lain
b. Pengelolaan dan perawatan terhadap
fasilitas tersebut
c. Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan
buku-buku penunjang
d. Pemanfaatan dan perawatan alat-alat
kesenian dan sebagainya
3. Unsur
Operasional
Hal-hal
yang perlu disupervisi dari unsur operasional antara lain:
a. Masalah yang berkaitan dengan teknik
edukatif, yang mencakup:
o
Kurikulum
o
Proses belajar mengajar
o
Evaluasi/penilaian
o
Kegiatan ekstra kurikuler
b. Masalah yang berkaitan dengan teknik
administrasi, mencakup:
o
Administrasi personal
o
Administrasi material
o
Administrasi kurikulum dan
sebagainya
c. Masalah yang berkaitan dengan
koordinasi dan kerjasama, mencakup:
o
Sekolah dengan keluarga dan
masyarakat
o
Sekolah dengan sekolah-sekolah
lainnya
o
Sekolah dengan lembaga swadaya
masyarakat
o
Sekolah dengan organisasi kepemudaan
o
Sekolah dengan instansi pemerintah
terkait
Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Tugas pengawas satuan
pendidikan ketika melaksanakan tugas pengawasannya, haruslah memahami metode
dan teknik supervisi akademik agar kegiatan supervisi dapat dilaksanakan dengan
baik dan hasil pembinaannya mencapai tujuan pembinaan.
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat
dilakukan pengawas. Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat
individual dan kelompok.
a.
Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi
yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat
perorangan. Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang
dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan
sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
b.
Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan
program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang
diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau
kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi
satu/bersama-sama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan supervisi
sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi. Teknik supervisi
kelompok ada beberapa diantaranya adalah: Kepanitiaan-kepanitiaan, Kerja
kelompok, Laboratorium kurikulum, Baca terpimpin, Demonstrasi pembelajaran,
Darmawisata, Diskusi panel, Organisasi professional, Pertemuan guru, Lokakarya
atau konferensi kelompok.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa supervisi mengandung arti yang luas dan demokratis, dengan
paradigma baru yang tidak hanya melihat kinerja kepala sekolah guru dan pegawai
sekolah saja akan tetapi juga mencari jalan keluar apabila terjadi permasalahan.
Para supevisor berkewajiban memberi bimbingan, pembinaan dan petunjuk-petunjuk
yang diperlukan, hubungan antara pengawas dengan yang diawasi lebih bersifat
kemitraan, hubungan komunikasi pun tidak lagi one way traffic tetapi menjadi
two way traffic.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini
referensi yang digunakan sudah cukup namun apabila akan menggunakan referensi
yang lebih banyak lagi itu akan lebih baik. Waktu yang diberikan tergolong
singkat untuk pembuatan sebuah makalah sehingga untuk pembuatan makalah
selanjutnya disarankan untuk menggunakan referensi dan waktu yang lebih banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
Purwanto,
Ngalim. (2003). Administrasi dan
Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sergiovanni,
http://mohamad-haris.blogspot.com/2011/10/konsep-dasar-supervisi-pendidikan.html