Selasa, 06 Juni 2017

Fabel Semut dan Kambing



SEMUT DAN KAMBING
                                                                                    Oleh : Ismi Izzati
Di suatu pagi yang cerah, ada seekor Semut yang sedang asik bermain di tepi danau. Semut itu terlihat sangat bahagia karena sebentar lagi ibunya akan datang membawa makanan. Semut terus saja berjoget sambil berlari-lari dan menyanyi. Setelah lama bermain di tepian danau, kini Semut memanjat pohon di dekat danau tersebut. Sambil terus memajat pohon, Semut tetap bergaya lincah dan menyanyi dengan suara yang begitu melengking.
“Syalalaaa...lalaaaaa..laaalllaaaa” Suara Semut terdengar begitu keras.
Semut sudah berada di puncak pohon. Kemudian Semut berjalan di atas dedaunan pohon tersebut. Karena terlalu lincah, tanpa disadari kaki Semut terpeleset dan Semut terjatuh ke danau. Semut berteriak meminta tolong, karena dirinya tak bisa berenang.
“Toloooong, toloooooong aku...!!!”
“Toloooong!!!”
Berkali-kali Semut meminta tolong, namun tak ada yang mendengarnya. Hingga akhirnya dari kejauhan datanglah seekor Kambing yang kemudian berhenti di dekat danau untuk memakan rumput di sekitar danau.
“Kambiiiiiig tolong aku.”
“Siapa kau?” Sambil menatap ke seluruh penjuru arah, Kambing mencari sumber suara tersebut.
“Aku Semut.” Ucap Semut dengan suara mulai melemah.
“Kamu di mana Semut, apa yang bisa aku lakukan?” Kambing mulai khawatir.
“Aku di sini, aku hampir tenggelam. Aku tak bisa berenang.” Dengan terbata-bata Semut menjelaskan kondisinya.
Kambing melihat keberadaan Semut dan langsung mencari cara untuk menolong Semut yang hampir tenggelam sedangkan Kambing pun tak pandai berrenang. Akhirnya muncullah ide si Kambing. Kambing memetik sehelai daun dengan mulutnya lalu rumput itu dilemparkan ke danau.
“Semut naiklah ke rumput itu.” Perintah Kambing.
“Baiklah, Kambing.”
Dengan sekuat tenaga, Semut mencoba untuk naik ke atas daun. Akhirnya Semut berhasil naik ke atas daun. Semut terus mengikuti arus danau dari atas daun tersebut. Semut tak sempat mendekati Kambing untuk berterimakasih karena ia tak mampu menepikan daun yang ia tumpangi. Akhirnya Semut pasrah mengikuti arus danau.
“Kambing terimakasih banyak, aku yakin kebaikanmu pasti akan ada yang membalas.” Ujar Semut dengan lantang.
“Iya, kamu hati-hati ya Semut...” Ujar Kambing.
Setelah itu Kambing melanjutkan aktivitasnya memakan rumput di dekat danau. Angin yang semilir membuat Kambing merasa mengantuk setelah kenyang memakan rumput. Akhirnya Kambing duduk bersandar di pohon hingga tertidur. Kambing tertidur sangat pulas hingga ia tak sadar ada Harimau yang mendekat ingin memangsanya.
“Pucuk dicinta ulam pun tiba, perut sedang lapar ada mangsa di depan mata.” Geram sang Harimau mendekati Kambing yang sedang tertidur pulas.
Harimau mendekat dengan penuh hati-hati agar Kambing tak terbangun. Harimau mengeram dan melompat hendak menerkam Kambing. Tiba-tiba Harimau mengaung kesakitan. Harimau gagal memangsa Kambing.
Mendengar raungan Harimau, Kambing terbangun dan langsung menyelamatkan diri. Ternyata ada sekerumunan Semut sedang menyerang Harimau. Harimau itu meraung kesakitan karena di hidung, mata, dan telinganya di gigit ratusan Semut.
“Jangan kau pikir, kau yang paling hebat di sini wahai Harimau jahat.” Ujar Semut yang tadi di tolong oleh Kambing.
“Ampuunnn, semuuttt...Aku berjanji tidak akan berbuat jahat lagi.” Harimau meminta ampun dengan suara yang melemah.
“Baik, sekarang pergilah kau.” Usir Semut pada Harimau.
Dengan tertatih Harimau pergi menjauh dari Kambing dan kerumunan Semut.
“Terimakasih Semut kau menyelamatkan nyawaku.” Kambing mendekati kerumunan Semut di depannya.
“Kami tak sengaja melihat Harimau ingin menerkammu, kami kesini ingin mengucapkan terimakasih karena kamu sudah menolong anakku yang hampir tenggelam.” Ujar Ibu Semut.
“Lain kali kita harus lebih berhati-hati dari musuh yang ingin berbuat jahat kepada kita.” Sahut Ibu Semut dengan bijak.
Akhirnya Kambing dan Semut kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing dan hidup aman seperti biasanya.

Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kurtilas Revisi SMP






SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
(SMP/MTs)







MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA



























KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
i
I.   PENDAHULUAN

A.
Rasional
1
B.
Kompetensi Lulusan Bahasa Indonesia di Pendidikan Dasar dan Menengah   
2
C.
Kompetensi  Bahasa Indonesia di Pendidikan Menengah
3
D.
Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia
3
E.
Pembelajaran dan Penilaian
6
F
Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Keunggulan
dan Kebutuhan Daerah serta  Peserta didik
8
II.
KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
10

A.   Kelas VII
11

B.   Kelas VIII
17

C.   Kelas IX
23


























PENDAHULUAN

A.     Rasional
Peranan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah  membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir imajinatif, dan warga negara Indonesia yang melek literasi dan informasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang diperlukan peserta didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja serta lingkungan sosial.
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar peserta didik mampu menyimak, mewicara, membaca, dan menulis. Kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan keempat keterampilan tersebut  saling berhubungan dan saling mendukung dalam pengembangan tiga ranah utamanya, yakni pembelajaran  berbahasa, bersastra, dan pengembangan literasi.  Pembelajaran  berbahasa  Indonesia adalah pembelajaran  tentang teori-teori kebahasaindonesiaan dan cara penggunaannya yang efektif. Peserta didik belajar tentang fungsi  bahasa Indonesia sebagai sarana  berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa. Peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif, kalimat yang tertata dengan baik; termasuk ejaan dan, tanda bacanya. Pemahaman tentang bahasa sebagai penghela pengetahuan dan komunikasi diharapkan dapat menjadikan peserta didik sebagai penutur bahasa Indonesia yang komunikatif dan produktif.
Adapun pembelajaran sastra berupa teori-teori tentang khasanah sastra Indonesia klasik dan modern serta sastra dunia pada umumnya yang bertujuan untuk mengembangkan  mengkaji nilai akhlak/kepribadian, budaya, sosial, dan estetik para peserta didik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memuliakan kehidupan peserta didik, memperluas pengalaman batin, dan mengembangkan kompetensi imajinatif. Peserta didik belajar mengapresiasi karya sastra dan menciptakan karya sastra di samping  memperkaya pemahaman mereka akan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, lingkungan sekitar, dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasanya. Peserta didik menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan teks sastra seperti dongeng, cerpen, novel, hikayat, puisi, drama, film, dan teks multimedia (lisan, cetak, digital/online). Karya sastra yang dimaksud di samping memiliki nilai-nilai keindahan, juga memperkuat nilai-nilai ilahiah para peserta didik dan memperkaya wawasan kebudayaan mereka, baik yang bersifat kedaerahan, nasional, dan dunia internasional. Karya sastra yang memiliki potensi kekerasan, pornografi, dan memicu konflik SARA haruslah dihindari. Karya sastra unggulan--namun belum sesuai dengan pembelajaran di sekolah--, upaya memodifikasi untuk kepentingan pembelajaran dapat  dilakukan tanpa melanggar hak cipta.
Terkait dengan konsep literasi, diartikan sebagai kemampuan seorang peserta didik dalam menulis dan membaca. Kemampun berliterasi merupakan  bentuk integrasi dari kemampuan menyimak, mewicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Adapun dalam pengembangannya literasi merupakan upaya peningkatan kemampuan membaca dan menulis peserta didik yang berhubungan dengan keberhasilannya dalam meraih prestasi akademis. Hal itu ditandai dengan kegemaran da kemampuannya dalam membaca makna tersurat dan tersirat,  kemampuan menulis  secara benar dan jelas; serta  dapat mengembangkan kemampuannya itu melalui berbagai kegiatan sehari-hari di sekolah, bermasyarakat, ataupun di dunia kerja nantinya.
Kemampuan membaca dan menulis sangat diperlukan untuk membangun sikap kriitis dan kreatif terhadap berbagai fenomena kehidupan yang mampu menumbuhkan kehalusan budi, kesetiakawanan dan sebagai bentuk upaya melestarikan budaya bangsa. Sikap kritis dan kreatif terhadap berbagai fenomena kehidupan dengan sendirinya menuntut kecakapan personal (personal skill) yang berfokus pada kecakapan berpikir rasional. Kecakapan berpikir rasional mengedepankan kecakapan menggali informasi dan menemukan informasi.
Kecakapan menggali dan menemukan informasi menjadi keterampilan yang perlu dikuasai oleh para peserta didik. Keterampilan menemukan informasi ditunjukkan melalui kemampuan mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan, kemampuan mengakses dan menemukan infromasi, kemampuan mengevaluasi informasi dan memafaatkannya  secara efektif dan etis. Semua kecakapan tersebut dijabarkan dalam silabus yang menjadi acuan guru di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, namun lingkup dan substansinya tidak berkurang serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable); dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal.  Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.

B.     Kompetensi Setelah Mempelajari Bahasa Indonesia di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Pengembangan kompetensi lulusan Bahasa Indonesia ditekankan pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan melalui media teks.  Dalam hal ini, teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Pencapaian tujuan ini diwadahi oleh karakteristik:  cara pengungkapan tujuan sosial (yang disebut struktur retorika), pilihan kata yang sesuai dengan tujuan, dan tata bahasa yang sesuai dengan tujuan komunikasi. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal (yakni teks yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer). 

C.   Kompetensi  Setelah Mempelajari Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Kompetensi setelah mempelajari Bahasa Indonesia  di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagai berikut ini.

KELAS  VII – IX
Menjadi insan yang memiliki kemampuan berbahasa dan bersastra untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

D.  Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Mata pelajaran Bahasa Indonesia diberikan sejak SD/MI hingga SMA/MA/SMK/MAK. Pada SD kelas I, II, dan III mata pelajaran Bahasa Indonesia mengintergrasikan muatan IPA dan IPS.

Kerangka pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1.     Pengembangan kompetensi kurikulum Bahasa Indonesia ditekankan pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan melalui berbagai teks.  Dalam hal ini teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal (teks yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer);
2.     Kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Untuk mencapai kompetensi tersebut peserta didik melakukan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi, serta citra visual lain; 
3.     Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I-XII merupakan penjabaran 3 lingkup materi: bahasa, sastra, dan literasi;
4.     Lingkup materi bahasa mencakup pengenalan variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang multilingual,  bahasa untuk interaksi (bahasa yang digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial peserta komunikasi), aksen, gaya bahasa, penggunaan idiom (sebagai  bagian dari identitas sosial dan personal, struktur dan organisasi teks (teks terstruktur untuk tujuan tertentu, bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakan teks agar kohesif, tingkat kerumitan teks dan topik, pola dan ciri-ciri kebahasaanya, berteks secara tepat dengan menggunakan kata, kalimat, paragraf secara efektif);
5.     Lingkup materi sastra mencakup pembahasan konteks sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakan karya sastra; dan
6.     Lingkup materi literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, mengevaluasi teks, dan mencipta teks.

Kompetensi berbasis genre dapat dipetakan sebagai berikut ini.

GENRE
TIPE TEKS
LOKASI SOSIAL
Menggambarkan (Describing)
Laporan (Report):
melaporkan informasi
Buku rujukan, dokumenter, buku panduan, laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok
Deskripsi: menggambarkan peristiwa, hal, sastra
Pengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dll.
Menjelaskan (Explaining)
Eksplanasi: menjelaskan sesuatu
Paparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiah (popular)
Memerintah (Instructing)
Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bgm sesuatu dilakukan
Buku panduan/ manual (penerapan), instruksi pengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran (RPP), instruksi, resep, pengarahan/pengaturan
Berargumen (Arguing)
Eksposisi: memberi pendapat atau sudut pandang
(MEYAKINKAN/Mempengaruhi): iklan, kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat pembaca, artikel Koran/majalah
Diskusi
(MENGEVALUASI suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih) 
Respon/ review
Menanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi
Menceritakan (Narrating)
Rekon (Recount): menceritakan peristiwa secara berurutan
Jurnal, buku harian, artikel Koran, berita, rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time line)
Narasi: menceritakan kisah atau nasehat
Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita rakyat, mitos, dll.), dan drama.
Puisi
Puisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam)

Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia SMP/MTs  Kelas VII sampai dengan IX  mengikuti struktur pengorganisasian Kompetensi Inti sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX

KI1  Menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya


KI2 Menunjukkan  perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KI4  Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) tidak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti (KI) tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, lingkup materi, dan psikopedagogi.

         
Ruang Lingkup Materi Bahasa Indonesia untuk SMP:

Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
1)    Deskripsi
2)    Cerita Fantasi
3)    Prosedur
4)    Laporan Observasi
5)    Puisi Rakyat
6)    Cerita Rakyat
7)    Surat
8)    Literasi
1)  Berita
2)  Iklan
3)  Eksposisi
4)  Puisi
5)  Eksplanasi
6)  Ulasan
7)  Persuasi
8)  Drama
9)  Literasi

1)  Laporan
2)  Pidato
3)  Cerpen
4)  Tanggapan
5)  Diskusi
6)  Cerita Inspirasi
7)  Literasi



                                    
E.   Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan sintesis dari tiga pendekatan, yaitu pedagogi genre, saintifik, dan CLIL. Alur utama model adalah pedagogi genre dengan 4M (Membangun konteks, Menelaah Model, Mengonstruksi Terbimbing, dan Mengonstruksi Mandiri). Kegiatan mendapatkan pengetahuan (KD-3) dilakukan dengan pendekatan saintifik 5M (Mengamati, Mempertanyakan, Mengumpulkan Informasi, Menalar, dan Mengomunikasikan). Pengembangan keterampilan (KD-4) dilanjutkan dengan langkah mengonstruksi terbimbing dan mengonstruksi mandiri. Pendekatan CLIL digunakan untuk memperkaya pembelajaran dengan prinsip: (1) isi [konten] teks—berupa model atau tugas--bermuatan karakter dan pengembangan wawasan serta kepedulian sebagai warganegara dan sebagai warga dunia; (2) unsur kebahasaan [komunikasi] menjadi unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa dalam kehidupan; (3) setiap jenis teks memiliki struktur berpikir [kognisi] yang berbeda-beda yang harus disadari agar komunikasi lebih efektif; dan (4) budaya [kultur], berbahasa, berkomunikasi yang berhasil harus melibatkan etika, kesantunan berbahasa, budaya (antarbangsa, nasional, dan lokal). Pembelajaran bahasa Indonesia ini dapat digambarkan dalam model sebagai berikut:

Prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan prinsip:
1.   Bahasa merupakan kegiatan sosial. Setiap komunikasi dalam kegiatan sosial memiliki tujuan, konteks, dan audiens tertentu yang memerlukan pemilihan aspek kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) yang tepat; serta cara mengungkapkan dengan strukur yang sesuai agar mudah dipahami. 
2.   Bahan pembelajaran bahasa yang digunakan wajib bersifat otentik. Pengembangan bahan otentik didapat dari media massa (cetak dan elektronik); tulisan guru di kelas, produksi lisan dan tulis oleh siswa. Semua bahan dikelola guru untuk keberhasilan pembelajaran.
3.   Proses pembelajaran menekankan aktivitas siswa yang bermakna. Inti dari siswa aktif adalah siswa mengalami proses belajar yang efesien dan efektif secara mental dan eksperiensial.
4.   Dalam pembelajaran berbahasa dan bersastra, dikembangkan budaya membaca dan menulis secara terpadu. Dalam satu tahun pelajaran peserta didik dimotivasi agar dapat membaca paling sedikit 4 buku (2 buku sastra dan 2 buku nonsastra) sehingga setelah peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMP/MTs membaca paling sedikit 12 judul buku.

2.  Penilaian
Hal yang paling utama dalam penilaian adalah guru harus menciptakan instrument dan suasana penilaian yang menghindarkan peserta didik dari ketidakjujuran dan plagiarisme peserta didik dalam berkarya/berteks. Oleh sebab itu, penilaian proses menjadi sangat penting. Sedapat mungkin peserta didik lebih banyak mengerjakan tugas di sekolah, bukan menjadi pekerjaan rumah (PR).

Penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum untuk:
(1)  mengetahui ketercapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa Indonesia peserta didik;
(2)  mengetahui kemampuan siswa di dalam KD tertentu;
(3)  memberikan umpan balik bagi kegiatan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia; dan
(4)  memberikan motivasi belajar bagi siswa dan motivasi berprestasi bagi peserta didik dan guru.

Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Instrumen penilaian yang akan dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam mengembangkan instrumen penilaian adalah  sebagai berikut: (1) kompetensi yang dinilai, (2) penyusunan kisi-kisi, (3) perumusan indikator pencapaian, dan (4) penyusunan instrumen.

Pengembangan Penilaian Mapel Bahasa Indonesia Berbasis Genre


Penilaian untuk mengetahui keberhasilan kompetensi pengetahuan (misalnya tentang struktur teks dan kebahasaan) digunakan tes tulis dan tes lisan. Sedangkan untk penilaian kompetensi keterampilan diukur keberhasilannya dengan tes kinerja, penugasan (lisan, tulis, proyek, atau multimodal) dan/atau portofolio.

Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu pembelajaran. Artinya, penilaian harus selalu dilakukan oleh pendidik sebagai bagian dari profesinya. Berdasarkan hasil penilaian inilah, pendidik akan selalu kreatif untuk mencari berbagai strategi baru di dalam tindakan mengajarnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berangkat dari hasil penilaian sebelumnya--sebagai pengalaman awal siswa--bukan dari apa yang seharusnya dipelajari siswa.

Penilaian sikap digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.


F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Keunggulan dan Kebutuhan Daerah serta Peserta didik
Kegiatan pembelajaran pada silabus  dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik. Kontekstualisasi pembelajaran ini dimaksudkan agar peserta didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam, sosial, dan budaya di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.

Kontekstualisasi pembelajaran dilakukan dengan mengaitkan materi-materi yang dipelajari dengan situasi dan kondisi di lingkungan setempat. Materi yang dikembangkan dalam pembelajaran hendaknya mengedepankan keunggulan dan kebutuhan daerah serta kebutuhan peserta didik. Keunggulan daerah yang dimaksud dapat berupa keunggulan lokasi, ekonomi,  sosial, politik, sejarah, dan budaya. Sebagai contoh,  pembelajaran bahasa Indonesia di Provinsi Bali  yang memiliki keunggulan lokasi, budaya, dan pariwisata berbeda kontekstualisasinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di Provinsi Riau yang memiliki keunggulan lokasi, budaya, dan perkebunan, serta pertambangan. Kontekstualisasi ini akan membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi berdasarkan keunggulan dan kebutuhan daerah.

Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Bahasa Indonesia.

Pembelajaran Bahasa Indonesia memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru dapat menggunakan buku pengayaan atau referensi lainnya dan mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, LKS bukan hanya kumpulan soal.


II.     KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A.     Kelas VII

      Alokasi waktu: 6 jam pelajaran/minggu

Kompetensi  Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran  serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.1   Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata,  tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah)    yang didengar dan dibaca.

4.1   Menentukan  isi teks  deskripsi   objek (tempat wisata,  tempat bersejarah, suasana pentas seni daerah, dll)  yang didengar dan dibaca.

Teks  deskripsi
·   Pengertian teks deskripsi
·   Isi teks deskripsi
·   Ciri umum teks deskripsi
·   Struktur teks deskripsi
·   Kaidah kebahasaan

·      Mengamati model-model teks deskripsi.
·      Merumuskan pengertian dan menjelaskan isi teks deskripsi
·      Mendaftar ciri umum teks deskripsi yang mencakup struktur dan kaidah kebahasaannya.
·      Mengerjakan sejumlah kegiatan secara berkelompok dan individual untuk menentukan isi dan ciri-cirinya berdasarkan struktur dan kaidah-kaidahnya.
·      Mengidentifikasi model teks observasi lainnya lainnya dari berbagai sumber untuk menentukan isi dan ciri-cirinya.



3.2   Menelaah struktur  dan kaidah kebahasaan dari  teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata,  tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah)     yang didengar dan dibaca.
4.2  Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk  teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata,  tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah)  secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis
·   Struktur teks deskripsi dan contoh-contoh telaahannya.
·   Kaidah-kaidah kebahasaan teks eksposisi dan contoh-contoh telaahannya.
·   Prosedur/ langkah menulis teks deskripsi.
·   Teknik penyuntingan teks deskripsi.

·         Mengamati model struktur dan kaidah-kaidah teks deskripsi.
·      Membaca teks deskripsi untuk ditelaah struktur dan kaidah-kaidah kebahasaannya.
·      Menyajikan teks deskripsi berdasarkan hasil pengamatan terhadap sebuah objek lingkungan.
·      Melakukan penyuntingan terhadap teks deskripsi teman.

3.3   Mengidentifikasi  unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar
4.3   Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi) yang didengar dan dibaca



·   Pengertian dan contoh-contoh teks narasi (cerita fantasi)
·   Unsur-unsur teks cerita narasi.
·   Struktur teks narasi.
·   Kaidah kebahasaan teks narasi.
·   Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
·   Penceritaan kembali isi teks narasi
·         Mengamati model-model teks narasi.
·         Mendaftar isi, kata ganti, konjungsi  (kemudian, seketika, tiba-tiba, sementara itu), kalimat yang menunjukkan rincian latar, watak, peristiwa, kalimat langsung dan tidak langsung pada teks cerita fantasi
·         Mendiskusikan ciri umum teks cerita fantasi, tujuan komunikasi cerita fantasi, struktur teks  cerita fantasi
·         Menyampaikan secara lisan hasil diskusi ciri umum cerita fantasi tujuan komunikasi, dan ragam/ jenis cerita fantasi, struktur cerita fantasi
·         Menceritakan kembali dengan cara naratif

3.4  Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita fantasi)  yang dibaca dan didengar
4.4     Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa
·   Struktur teks cerita fantasi (orientasi, komplikasi, resolusi)
·   Kebahasaan teks cerita fantasi
·   Prinsip memvariasikan teks cerita fantasi
·   Ejaan dan tanda baca
·   Langkah-langkah menulis cerita fantasi
·         Mendata struktur dan kebahasaan teks cerita fantasi
·         Mendiskusikan prinsip memvariasikan cerita fantasi, penggunaan bahasa pada cerita fantasi, penggunaan tanda baca/ ejaan
·         Mengurutkan bagian-bagian  cerita fantasi, memvariasikan cerita fantasi (misal: mengubah narasi menjadi dialog, mengubah alur, mengubah akhir cerita dll), melengkapi, dan menulis cerita fantasi sesuai dengan kreasi serta memperhatikan ejaan dan tanda baca
·         Mempublikasikan karya cerita fantasi/mempresentasikan   karya

3.5   Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu  dan cara membuat (cara  memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.)  dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.5   Menyimpulkan  isi teks  prosedur tentang cara melakukan sesuatu  dan cara membuat (cara  memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah dll.)  dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar yang dibaca dan didengar 

Teks prosedur
·   Ciri umum teks  prosedur
·   Struktur teks:
Tujuan, bahan, alat langkah, 
·   Ciri kebahasaan:
   kalimat perintah, kalimat saran, kata benda, kata kerja, kalimat majemuk  (dengan, hingga, sampai), konjungsi urutan  (kemudian, selanjutnya, dll)
·   Simpulan isi teks prosedur
·         Mendaftar kalimat perintah, saran, larangan pada teks prosedur
·         Mendaftar kalimat yang menunjukkan  tujuan, bahan, alat,  langkah-langkah
·         Mendiskusikan ciri umum teks  prosedur, tujuan komunikasi,  struktur, ragam/ jenis teks prosedur, kata/ kalimat yang digunakan pada teks prosedur, isi teks prosedur
·         Menyampaikan secara lisan hasil diskusi ciri umum teks prosedur, tujuan komunikasi, dan ragam/ jenis teks prosedur
3.6  Menelaah struktur dan aspek kebahasaan  teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu  dan cara membuat (cara  memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, membuat cindera mata,  dll.)  dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar

4.6  Menyajikan  data rangkaian kegiatan  ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis

·   Variasi  pola penyajian tujuan, bahan/ alat langkah
·   Variasi kalimat perintah/ saran/ larangan
·   Prinsip penyusunan kalimat perintah
·   Pilihan kata dalam   penyusunan teks prosedur
·   Prinsip penggunaan kata/ kalimat/ tanda baca dan ejaan
·         Mendata jenis-jenis dan variasi  pola penyajian tujuan, bahan dan alat, langkah teks prosedur
·         Menyusun teks prosedur dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi
   Menyunting dan memperbaiki teks prosedur yang ditulis dari segi isi, pilihan kata/ kalimat/ paragraf dan penggunaan tanda baca/ ejaan
   Memublikasikan teks prosedur yang dibuat

3.7   Mengidentifikasi informasi dari   teks laporan hasil observasi berupa buku  pengetahuan  yang dibaca atau diperdengarkan
4.7  Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi yang berupa  buku pengetahuan yang dibaca dan didengar
Teks laporan hasil observasi
·   Daftar informasi isi teks laporan hasil observasi (LHO)
·   Penggunaan bahasa dalam laporan hasil observasi
·   Ciri umum laporan
·      Mendaftar dan mendiskusikan informasi isi, kalimat definisi, kalimat untuk klasifikasi, kalimat rincian  dalam teks laporan observasi.
·      Merinci isi  teks LHO (bagian definisi/ klasifikasi, deskripsi bagian, penegasan)
·      Menyajikan hasil diskusi tentang isi bagian dan gagasan pokok yang ditemukan pada teks LHO
·      Menyimpulkan isi  teks laporan hasil observasi
3.8  Menelaah  struktur, kebahasaan, dan isi   teks laporan hasil observasi yang berupa buku  pengetahuan  yang dibaca atau diperdengarkan
4.8  Menyajikan  rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan  secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan
·   Struktur teks LHO
·   Variasi  pola penyajian  teks LHO
·   Variasi kalimat  definisi, variasi pola penyajian teks LHO

·      Mendiskusikan struktur, kebahasaan, da nisi teks LHO
·      Mendata jenis-jenis dan variasi  pola penyajian definisi, klasifikasi, deskripsi bagian
·      Merangkum teks LHO
·      Mempresentasikan teks LHO yang ditulis


3.9   Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.9   Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca
Literasi buku fiksi dan nonfiksi
·   Unsur-unsur buku
·   Cara membaca buku dengan SQ3R, yaitu
1) Survey atau meninjau,
2) Question atau bertanya, 3) Read atau membaca,
4) Recite atau menuturkan,
5) Review atau mengulang
·   Cara membuat rangkuman
·         Mendata sub-bab buku
·         Membaca garis besar isi subbab
·         Menentukan gagasan pokok isi buku
·         Membuat peta pikiran isi buku
·         Mempresentasikan hasil peta pikiran isi buku yang dibaca

3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.10 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca

·   Hubungan antarunsur buku
·   Langkah menyusun tanggapan terhadap buku yang dibaca
·         Mendata  bagian isi yang akan ditanggapi, penggunaan bahasa dalam buku, dan sistematika buku
·         Menyusun tanggapan  dalam bentuk komentar terhadap isi, sistematika, kebermaknaan buku, penggunaan bahasa, dan tanda baca/ ejaan
·         Memublikasikan komentar terhadap buku  yang dibaca

3.11  Mengidentifikasi  informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar.
4.11  Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan

Surat pribadi dan surat dinas
·   Informasi isi surat pribadi, surat dinas
·   Isi surat pribadi dan dinas
·   Simpulan isi surat pribadi dan dinas


·         Mendata isi surat pribadi dan surat dinas
·         Mendiskusikan isi surat pribadi dan dinas
·         Menyimpulkan isi  surat pribadi dan surat dinas

3.12  Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar.
4.12  Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks,  kebahasaan, dan isi.
·   Unsur-unsur surat pribadi dan dinas
·   Kebahasaan surat priadi dan dinas
·   Cara menulis surat pribadi dan dinas





·         Mengidentifikasi unsur-unsur surat pribadi dan sistematika surat dinas
·         Mendiskusikan karakteristik bahasa dan urutan surat pribadi dan dinas
·         Menulis surat pribadi sesuai tujuan penulisan
·         Menulis surat dinas sesuai dengan sistematika dan bahasa surat dinas
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi  rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
4.13  Menyimpulkan isi puisi  rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis
Puisi rakyat
·   Ciri puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
·   Cara menyimpulkan isi pada  pantun, gurindam, dan syair
·         Mendiskusikan ciri umum dan tujuan komunikasi puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
·         Mendaftar kalimat perintah, saran, ajakan, larangan, kalimat pernyataan,   kalimat majemuk  dan kalimat tunggal dalam  puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
·         Menyimpulkan ciri umum, tujuan komunikasi,  ragam/ jenis puisi rakyat,  kata/ kalimat yang digunakan pada  puisi rakya (pantun, gurindam, syair)

3.14  Menelaah struktur dan kebahasaan puisi  rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
4.14  Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi  rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa

·   Pola pengembangan isi  pantun, gurindam, dan syair
·   Variasi kalimat perintah, saran, ajakan, larangan dalam pantun

·      Menyimpulkan prinsip pengembangan  pantun, gurindam, dan syair, penggunaan konjungsi (kalau, jika, agar, karena itu, dll)  pada  pantun, gurindam, dan syair
·         Memvariasikan, melengkapai isi, menurutkan, dan menulis  pantun, gurindam, dan syair
·         Mendemonstrasikan berbalas pantun secara berkelompok

3. 15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.
4. 15 Menceritakan kembali isi fabel/ legenda daerah setempat

Fabel/ legenda
·   Ciri cerita fabel/ legenda
·   Langkah memahami isi cerita fabel
·   Langkah menceritakan kembali isi fabel/ legenda
·      Mencermati cerita rakyat (fabel dan legenda) yang berasal dari daerah setempat.
·      Mendata kata ganti, kata kerja, konjungsi,  kalimat langsung dan tidak langsung, tema, alur, karakter tokoh, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa pada fabel/ legenda
·      Berlatih  menceritakan isi fabel/ legenda yang dibaca
·         Menceritakan kembali isi fabel/legenda yang dibaca

3.16  Menelaah  struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.

4.16  Memerankan isi fabel/legenda   daerah setempat yang dibaca dan didengar.

·   Struktur  teks fabel/legenda: 
1.     orientasi
2.     komplikasi
3.     resolusi
4.     koda
·   Teknik penggambaran tokoh
·   Pemeranan isi fabel/legenda daerah setempat
·        Mendiskusikan struktur teks fabel/ legenda dan kebahasaan yang digunakan (variasi penyajian, variasi pola pengembangan)
·        Mendata isi, memperbaiki pilihan kata, kalimat narasi, dialog, penyajian latar agar cerita menjadi lebih menarik
·        Menulis   fabel/ legenda berdasarkan  ide yang direncanakan dan data yang diperoleh
·        Memerankan dan menceritakan fabel/ legenda yang berasal dari daerah setempat.


B.     Kelas VIII
Alokasi Waktu: 6 jam pelajaran/minggu

Kompetensi  Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran  serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.


Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.1  Mengidentifikasi unsur-unsur  teks berita  (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca.
4.1  Menyimpulkan isi dari berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar.
·    Pengertian teks berita
·    Unsur-unsur berita
(5 W + 1H)
·    Ringkasan dan penyimpulan berita.
·    Langkah-langkah menyimpulkan pokok-pokok berita.
·    Tanggapan terhadap isi berita.
·         Mengamati teks berita, baik yang diperdengarkan atau ditayangkan.
·         Mendiskusikan hasil membaca untuk memeroleh pemahaman tentang unsur-unsur berita
·         Mendiskusikan langkah-langkah menentukan pokok-pokok/unsur-unsur berita
·         Merumuskan ringkasan/kesimpulan unsur-unsur teks berita yang dibaca
·         Menanggapi  berita

3.2  Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi)  yang didengar dan dibaca berita

4.2  Menyajikan data,  informasi dalam bentuk berita  secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan,  atau  aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, kinesik).
·    Struktur teks berita
-   Kepala berita (lead)
-   Tubuh berita
-   Ekor berita
·    Kaidah-kaidah  kebahasaan teks berita.
·    Bahasa baku dan tidak baku (pengayaan)




·         Membaca berbagai sumber untuk memahami struktur teks berita, kaidah kebahasaan (bahasa baku, kalimat langsung, konjungsi bawah, konjungsi temporal dan kronologis, keterangan waktu, kata kerja mental) yang digunakan dalam menulis  bagian-bagian teks berita
·         Mendata objek dari berbagai sumber tentag berita, bahan, dan cara/langkah-langkah kegiatan yang  disusun menjadi teks berita
·         Menulis teks berita dengan memperhatikan unsur-unsur berita dan polapenyajiannya
·         Membacakan teks berita yang ditulis
3.3   Mengidentifikasi informasi   teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
4.3   Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster (membanggakan dan memotivasi) dari berbagai sumber
·    Pengertian dan Teks iklan, slogan, poster
·    Unsur-unsur teks Iklan, slogan, poster
·    Penyimpulan maksud suatu iklan.
·    Menceritakan kembali iklan.

·         Mendata informasi isi dan unsur–unsur yang terdapat pada iklan, slogan, atau poster
·       Menelaah dan membedakan unsur-unsur iklan, slogan, dan poster
·       Mendiskuskan simpulan isi teks iklan, slogan, atau poster
·         Mempresentasikan isi teks iklan, slogan, atau poster


3.4  Menelaah pola penyajian dan kebahasaan   teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.4   Menyajikan  gagasan, pesan, ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau poster  secara lisan dan  tulis.
·    Unsur-unsur iklan, slogan, dan poster.
·    Cara menyusun teks iklan, slogan, poster

·         Mendiskusikan ciri-ciri atau komponen dan kebahasaan teks iklan, slogan, atau poster berdasarkan teks  iklan, slogan, atau poster yang dibaca/didengar/ disaksikan
·         Menganalisis langkah-langkah penulisan iklan, slogan atau poster
·         Merumuskan konteks iklan, slogan, atau poster sesuai dengan keperluan untuk bahan penulisan slogan dan/poster
·         Menulis iklan, slogan, atau poster berdasarkan konteks yang telah dirumuskan
·         Mempresentasikan iklan, slogan, dan/atau poster yang ditulis dengn berbagai variasi

3.5  Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah) yang didengar dan dibaca yang didengar dan dibaca.
4.5   Menyimpulkan isi teks eksposisi  (artikel ilmiah populer dari koran dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca.
Pengertian teks eksposisi
·    Unsur-unsur teks eksposisi: gagasan dan fakta-fakta.
·    Pola-pola pengembangan teks eksposisi
·    Simpulan teks eksposisi berdasarkan gagasan utamanya.
·    Jenis-jenis paragraf dalam teks eksposisi.

·      Mengamati teks eksposisi untuk merumuskan pengertiannya.
·      Mendata  dan merumuskan unsur-unsur teks eksposisi yang meliputi gagasan dan fakta dan pola pengembangannya
·      Mengakaji  hubungan bagian-bagian struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
·       Menelaah dan informasi isi teks sesuai dengan bagian-bagian teks eksposisi
·       Menyimpulkan isi teks eksposisi hasil diskusi


3.6  Menelaah isi dan struktur  teks eksposisi (berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah) yang diperdengarkan atau dibaca
4.6  Menyajikan gagasan, pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi berupa yang artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, aspek lisan

Struktur teks eksposisi
·    Kaidah  teks ekposisi
·    Langkah-langkah menyusun teks eksposisi.
·    Menyan-ting teks eksposisi.




·         Mendiskusikan struktur dan penggunaan kaidah bahasa teks ekspoisi
·         Menyusun kerangka teks ekspoisi berdasarkan struktu, kaidah bahasa,  ciri kebahasaan, dan pola pengembangan kebahasaan berdasarkan  objek yang akan ditulis
·         Menulis teks ekposisi
·         Mempresentasikan  teks eksposisi

3.7  Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
4.7  Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi  yang diperdengarkan atau dibaca
Pengertian teks puisi
·    Unsur-unsur pembentuk  teks puisi
·    Simpulan isi, unsur-unsur pembangun teks puisi, dan jenis-jenisnya.
·    Periodesasi puisi (Pengayaan)

·      Mengamati model-model teks puisi.
·      Merumuskan pengertian puisi.
·      Mendiskusikan isi teks puisi yang dibaca.
·      Mendiskusikan unsur-unsur pembangun puisi dan jenis-jenisnya.
·      Mempresentasikan hasil diskusi

3.8  Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup, kondisi sosial, dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca.
 4.8  Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam bentuk teks puisi  secara tulis/ lisan dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi
Unsur lahir (bentuk) dan batin (makna) puisi.
·    Pengungkapan gagasan, perasaan, pandangan penulis
·    Pembacaan puisi (ekspresi, lafal, tekanan, intonasi)
·      Merumuskan unsur-unsur pembentuk teks puisi
·      Mengidentifikasi isi, penggunaan bahasa, kata-kata (konotasi dan denotasi) dalam teks puisi
·      Menulis puisi berdasarkan konteks 
·      Membacakan puisi yang ditulis dan menanggapinyai


3.9  Mengidentifikasi informasi dari teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara tertulis.
4.9  Meringkas  isi  teks eksplanasi yang berupa proses terjadinya suatu fenomena dari  beragam  sumber yang didengar  dan dibaca .
Pengertian teks eksplanasi
·    Ciri-ciri teks eksplanasi berdasar-kan pola/ struktur teks eksplanasi
·    Gagasan umum dalam teks eksplanasi.
·    Langkah-langkah  meringkas isi teks eksplanasi berdasar-kan gagasan umumnya
·         Mengamati suatu model teks eksplanasi.
·         Menyimpulkan pengertian, ciri-ciri berdasarkan pola/struktur teks eksplanasi
·         Mendata gagasan umum dan teks eksplanasi.
·         Meringkas isi teks ekplanasi
·         Memajang ringkasan teks eksplanasi.


3.10 Menelaah teks eksplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca.
4.10 Menyajikan informasi, data dalam bentuk teks eksplanasi proses terjadinya suatu fenomena secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan
Ragam isi teks eksplanasi
·    Struktur teks eksplanasi
·    Kaidah teks eksplanasi.
·    Pola-pola pengembangan teks eksplanasi.
·         Mengamati model-model teks eksplanasi.
·         Mendata isi, struktur, dan kaidah teks eksplanasi.
·         Mendata peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan peserta didik tinggal sebagai bahan menulis teks eksplanasi.
·         Menulis teks eksplanasi sesuai dengan kerangka/pola  yang telah dirancang.
·         Memajang teks eksplanasi yang disusun dan ringkaannya


3.11 Mengidentifikasi  informasi pada teks  ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang dibaca atau diperdengarkan
4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang dibaca atau didengar.
·    Pengertian teks ulasan
·    Macam-macam teks ulasan berdasar-kan isinya
·    Maksud/ arti penting teks ulasan
·    Kelebihan/ kelemahan dalam teks ulasan.
·         Mengamati suatu model teks ulasan.
·         Berdiskusi tentang pengertian dan macam-macam isi teks ulasan.
·         Mendiskusikan maksud dan cara mengungkapkan kelebihan dan kekurangan teks ulasan
·         Menuliskan informasi berupa pernyataan kelebihan dan kekurangan benda yang terdapat pada teks ulasan.
·         Membacakan kelebihan produk, karya, benda pada teks ulasan yang diidentifasi
3.12 Menelaah struktur  dan kebahasaan teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah) yang diperdengarkan dan dibaca
4.12  Menyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan  secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan
Struktur teks ulasan:
1. orientasi
2. tafsiran                     3. rangkuman
4. evaluasi                    
·    Kaidah kebahasa-an teks ulasan.
·    Cara menulis teks ulasan
  

·         Mendiskusikan struktur, bahasaan, dan isi teks ulasan produk, karya, atau benda.
·         Mendata keunggulan dan kelemahan/kekurangan produk, karya, atau benda tertentu sebagai bahan menulis teks ulasan.
·         Menulis teks ulasan dengan memperhatikan struktur, kaidah-kaidah bahasa,  dan data produk, karya, atau benda.
·         Memajang teks ulasan untuk dikomentari peserta didk lain (perorangan/kelompok)

3.13 Mengidentifikasi jenis  saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan tentang berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.
4.13 Menyimpulkan  isi saran, ajakan, arahan, pertimbangan tentang berbagai hal positif permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.
·    Pengertian dan is teks persuasi.
·    Ajakan-ajakan dalam teks persuasi.
Langkah-langkah penyusunan kesimpulan.
·         Mengamati model-model teks persuasi.
·         Berdiskusi tentang informasi pada teks persuasi yang didengarkan/ dibaca dan cara menyajikan ulang isinya
·         Merumuskan informasi yang terdapat pada teks persuasi sesuai dengan bagian-bagian teks persuasi
·         Menyimpulkan cara menyajikan informasi isi teks persuasi


3. 14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks persuasi yang berupa saran, ajakan, dan pertimbangan tentang berbagai permasalahan aktual (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) dari berbagai sumber yang didengar dan dibaca
4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan
·    Struktur dan unsur kebahasa-an teks persuasi
·    Menggunakaan konjungsi supaya dan selagi (pengayaan)

·    Cara menyajikan teks persuasi

·    Penyiapan bujukan/ ajakan.

·    Memper-hatikan struktur/ kaidah teks ulasan

·         Mendiskusikan struktur, kebahasaan, dan isi teks persuasi
·         Mendata permasalahan aktual yang perlu diangkat untuk diberi masukan sebagai bahan menulis teks persuasi
·         Mendiskusikan cara menyusun teks persuasi tentang masalah aktual tertentu dengan memperhatikan gagasan utama, alasan dan bukti, saran, arahan, atau ajakan, serta unsur kebahasaan yang digunakan
·         Menulis teks persuasi sesuai dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks persuasi
·         Mempresentasikan teks persuasi yang ditulis

3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur  drama (tradisional dan moderen) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
4.15 Menginterprestasi drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/ didengar

·    Pengertian/karakteris-tik  teks drama
·    Unsur-unsur  teks drama
·    Penjelasan isi drama
·    Tanggapan atas drama
·         Memperhatikan suatu model teks drama
·         Merumuskan pengertian/karakteristik  drama.
·         Mendiskusikan unsur-unsur dan isi drama
·         Mengidentifikasi isi drama
·         Menanggapi dan melaporkan secara lisan dan atau tulis isi drama yang ditonton

3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas.
4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah
·    Karakteris-tik teks drama berdasar-kan struktur dan kaidahnya.
·    Cara menulis naskah drama dari karya yang sudah ada dan yang orisinal.
·    Langkah-langkah pementas-an drama
·         Mendiskusikan karakteristik unsur drama dan kaidah kebahasaan teks drama
·         Mendiskusikan cara menulis teks drama dan penyajiannya
·         Menulis teks drama
·       Mementaskan drama secara berkelompok

3.17 Menggali dan menemukan informasi dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca

4.17 Membuat peta konsep/ garis alur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
·    Keragaman informasi dalam buku fiksi/ nonfiksi.
·    Informasi buku melalui indeks.
·    Catatan tentang isi buku.
·    Teknik-teknik membaca. 

·         Mendiskusikan informasi dan peta konsep alur dalam buku fiksi dan non fiksi
·         Membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan nonfiksi
·         Mempresentasikan informasi peta konsep alur buku fiksi dan nonfiksi

3.18 Menelaah unsur  buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca  secara lisan/ tertulis
·    Ungkapan dalam buku fiksi.
·    Unsur-unsur menarik dalam buku fiksi.
·    Daya tarik bacaan
·    Mendiskusikan isi buku.

·            Mendiskusikan unsur kebahasaan dalam buku fiksi.
·            Membuat tanggapan terhadap buku fiksi.
·            Menyajikanan tanggapan terhadap buku fiksi.
·            Memberikan  komentar terhadap tanggapan terhadap buku fiksi.



C.   Kelas IX
Alokasi Waktu: 6 jam pelajaran/minggu

Kompetensi  Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran  serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran

3.1 Mengidentifikasi informasi dari laporan  percobaan yang dibaca dan didengar  (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll).
4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/atau dibaca


·      Fungsi teks laporan
·      Pengertian teks laporan
·      Model teks laporan (pengamatan, percobaan/ eksperimen)
·      Simpulan tujuan, bahan/alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan yang didengar dan/ atau dibaca

·   Menjelaskan isi informasi laporan percobaan
·   Membaca dan menyimpulkan ragam model teks laporan percobaan (variasi pengklasifikasian dan pendeskripsian)
·   Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat, tanda baca/ ejaan
·   Menyampaikan isi  informasi tentang struktur dan ciri kebahasaan teks laporan





3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)
4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah, dan hasil dalam laporan percobaan  secara tulis dan lisan dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek  kebahasaan, dan aspek lisan

·      Struktur teks laporan.
·      Ciri-ciri kebahasaan teks laporan: Kalimat aktif, kata tugas, kosakata teknis bidang ilmu; penulisan unsur serapan.
·      Model teks laporan percobaan.

·   Meyimpulkan struktur  dan ciri kebahasaan  teks laporan
·   Mendiskusikan komponen teks laporan (pernyataan umum/klasifikasi)
·   Menerapkan pemahaman struktur teks laporan melalui latihan dan membuat teks laporan percobaan
·   Menyajikan kompetensi teks laporan percobaan secara jujur dan cermat


3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.3  Menyimpulkan gagasan,  pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca

·      Teks pidato persuasif

·      Simpulan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato


·   Mendata  gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato
·   Menjelaskan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato dari sudut pandang tertentu
·   Menyimpulkan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato




3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.4   Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.


·      Struktur teks  (pidato persuasif)
·      Ciri-ciri kebahasaan teks pidato:kalimat aktif,  kata tugas,  kosakata emotif, kosakata bidang ilmu, sinonim, kata benda abstrak, pembendaan.
·      Model teks pidato persuasif


·   Menyimpulkan struktur teks pidato persuasif
·   Menyimpulkan ciri kebahasaan  teks  pidato persuasif
·   Menyusun  teks  pidato persuasif
·   Menyajika pidato persuasif secara menarik



3.5  Mengidentifikasi  unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar
4.5  Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar
·      Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
·      Model teks narasi (cerpen.)




·   Mendata unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar
·   Menjelaskan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks  cerita pendek
·   Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks  cerita pendek yang dibaca atau didengar

3.6  Menelaah  struktur  dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar.
4.6  Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

·      Struktur teks narasi (cerpen)
·      Ciri-ciri kebahasaan teks narasi: kata/kalimat deskriptif,  kata ekspresif,  majas.
·      Model teks narasi cerpen.

·   Menjelaskan struktur  dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar
·   Menyusun kerangka cerita pendek berdasarkan pengalaman atau gagasan
·    Menyusun cerita pendek berdasarkan kerangka dengan memperhatikan struktur teks dan kebahasaan



3.7  Mengidentifikasi informasi berupa kritik  atau pujian dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang didengar dan/atau dibaca
4.7   Menyimpulkan isi teks  tanggapan berupa  kritik  atau pujian  (mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.


·      Fungsi teks tanggapan
·      Model teks tanggapan
·      Simpulan isi teks tanggapan berupa kritik atau pujian



·   Mendata informasi berupa kritik  atau pujian dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang didengar dan/atau dibaca
·   Menanggapi  isi informasi dengan alasan yang logis disertai bukti pendukung (hasil penelitian, data nasinal, dll)
·   Menyimpulkan informasi tentang teks tanggapan (puji, kritik) terhadap sesuatu.


3.8   Menelaah  struktur dan kebahasaan  dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) berupa kritik, sanggahan, atau pujian yang didengar dan/atau  dibaca.
4.8   Mengungkapkan  kritik, sanggahan, atau pujian dalam bentuk teks tanggapan  secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
·      Struktur teks tanggapan
·      Ciri-ciri kebahasaan teks tanggapan :
kalimat aktif,  kata tugas,  bahasa deskripsi, bahasa penilaian.
·      Model teks tanggapan (puji, kritik)


·   Menyimpulkan struktur dan ciri kebahasaan teks tanggapan
·   Merancang teks tanggapan
·   Menulis  teks tanggapan (puji, kritik)


3.9   Mengidentifikasi  informasi teks diskusi berupa pendapat pro dan kontra dari permasalahan aktual yang dibaca dan didengar

4 .9  Menyimpulkan isi gagasan, pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual  dalam teks diskusi yang didengar dan dibaca.


·      Fungi teks diskusi
·      Contoh  Teks Diskusi
·      Simpulan isi gagasan, pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra terhadap teks diskusi


·   Mendata informasi teks diskusi berupa pendapat pro dan kontra dari permasalahan aktual yang dibaca dan didengar
·   Menjelaskan dan menyimpulkan isi gagasan, pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual  dalam teks diskusi

3.10 Menelaah  pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra dalam teks diskusi berkaitan dengan permasalahan aktual yang dibaca dan didengar
4.10 Menyajikan gagasan/ pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual  dalam teks diskusi dengan memperhatikan struktur dan aspek  kebahasaan, dan aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan).



·      Struktur teks diskusi:
Pendahuluan;
Gagasan utama;
Alasan dan bukti pendukung, satu sudut pandang;
Gagasan utama—sudut pandang lain;
Alasan dan bukti pendukung, sudut pandang lain;

·      Kebahasaan:
Piranti kohesi dan koherensi, kata tugas, modalitas, kosakata evaluatif, kosakata emotif

·   Menyimpulkan struktur dan ciri kebahasaan teks diskusi.
·   Menulis teks diskusi berisi gagasan/ pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual  dalam teks diskusi dengan memperhatikan struktur dan aspek  kebahasaan
·   Melakukan  diskusi berisi gagasan/ pendapat, argumen yang mendukung dan yang kontra serta solusi atas permasalahan aktual

3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif yang dibaca dan didengar.
4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dalam bentuk  cerita inspiratif yang dibaca dan didengar.

·      Fungsi teks narasi.
·      Model teks narasi cerita inspiratif.
·      Simpulan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dalam bentuk cerita inspiratif


·   Mendata isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif yang dibaca dan didengar.
·   Menanggapi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif dengan alasan yang logis
·    Menyimpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dalam bentuk  cerita inspiratif


3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi  teks cerita inspiratif.
4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati, kepedulian, dan perasaan dalam bentuk cerita inspiratif dengan memperhatikan struktur cerita dan aspek kebahasaan
·      Struktur teks narasi.
·      Ciri-ciri kebahasaan teks narasi: kata/kalimat deskriptif,  kata ekspresif,  majas
·      Model teks narasi cerita inspiratif.



·   Menyimpulkan struktur dan kebahasaan  teks narasi cerita inspiratif
·   Membuat rancangan cerita inspiratif berisi ungkapan simpati, empati, kepedulian, dan perasaan
·   Menulis cerita inspiratif  berdasarkan rancangan dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
·   Memublikasikan `hasil karya cerita inspiratif


LITERASI BUKU FIKSI DAN NONFIKSI
3.13 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.13 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca
Literasi buku fiksi dan nonfiksi
·      Unsur-unsur buku
·      Cara membaca buku dengan SQ3R
·      Cara membuat rangkuman
·   Mendata sub-bab buku, garis besar isi subbab, rincian isi buku
·   Menentukan tokoh, rentetan peristiwa (alur), latar, amanat yang terdapat pada cerita
·   Membuat peta isi cerita dalam buku sesuai dengan kreativitas siswa 


3.14 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.14 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca.

·      Hubungan antarunsur buku
·      Contoh penyusunan tanggapan

·      Langkah menyusun tanggapan terhadap buku yang dibaca
·   Mendata  bagian isi yang akan ditanggapi,   penggunaan bahasa, unsur intrinsik cerita, dan bagian-bagian buku fiksi
·   Menyusun tanggapan  dalam bentuk komentar terhadap isi, unsur pembangun cerita (alur, tokoh, tema, latar, amanat),  kebermaknaan buku, pilihan kata, gaya bahasa, penggunaan bahasa, dan tanda baca/ ejaan
·   Menyajikan komentar terhadap buku fiksi yang dibaca
·   Memublikasikan komentar terhadap buku  yang dibaca

3.15Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca
Literasi buku fiksi dan nonfiksi
·      Unsur-unsur buku
·      Cara membaca buku dengan SQ3R
·      Cara membuat rangkuman
·   Mendata sub-bab buku, garis besar isi subbab, rincian isi buku
·   Menentukan tokoh, rentetan peristiwa (alur), latar, amanat yang terdapat pada cerita
·   Membuat peta isi cerita dalam buku sesuai dengan kreativitas siswa 


3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.16  Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca

·      Hubungan antarunsur buku
·      Contoh penyusunan tanggapan

·      Langkah menyusun tanggapan terhadap buku yang dibaca
·   Mendata  bagian isi yang akan ditanggapi,   penggunaan bahasa, unsur intrinsik cerita, dan bagian-bagian buku fiksi
·   Menyusun tanggapan  dalam bentuk komentar terhadap isi, unsur pembangun cerita (alur, tokoh, tema, latar, amanat),  kebermaknaan buku, pilihan kata, gaya bahasa, penggunaan bahasa, dan tanda baca/ ejaan
·   Menyajikan komentar terhadap buku fiksi yang dibaca
·   Memublikasikan komentar terhadap buku  yang dibaca