SEMUT DAN KAMBING
Oleh : Ismi
Izzati

Di suatu pagi yang cerah, ada seekor Semut
yang sedang asik bermain di tepi danau. Semut itu terlihat sangat bahagia
karena sebentar lagi ibunya akan datang membawa makanan. Semut terus saja
berjoget sambil berlari-lari dan menyanyi. Setelah lama bermain di tepian
danau, kini Semut memanjat pohon di dekat danau tersebut. Sambil terus memajat
pohon, Semut tetap bergaya lincah dan menyanyi dengan suara yang begitu
melengking.
“Syalalaaa...lalaaaaa..laaalllaaaa” Suara
Semut terdengar begitu keras.
Semut sudah berada di puncak pohon. Kemudian
Semut berjalan di atas dedaunan pohon tersebut. Karena terlalu lincah, tanpa
disadari kaki Semut terpeleset dan Semut terjatuh ke danau. Semut berteriak
meminta tolong, karena dirinya tak bisa berenang.
“Toloooong, toloooooong aku...!!!”
“Toloooong!!!”
Berkali-kali Semut meminta tolong, namun
tak ada yang mendengarnya. Hingga akhirnya dari kejauhan datanglah seekor Kambing
yang kemudian berhenti di dekat danau untuk memakan rumput di sekitar danau.
“Kambiiiiiig tolong aku.”
“Siapa kau?” Sambil menatap ke seluruh
penjuru arah, Kambing mencari sumber suara tersebut.
“Aku Semut.” Ucap Semut dengan suara
mulai melemah.
“Kamu di mana Semut, apa yang bisa aku
lakukan?” Kambing mulai khawatir.
“Aku di sini, aku hampir tenggelam. Aku
tak bisa berenang.” Dengan terbata-bata Semut menjelaskan kondisinya.
Kambing melihat keberadaan Semut dan
langsung mencari cara untuk menolong Semut yang hampir tenggelam sedangkan
Kambing pun tak pandai berrenang. Akhirnya muncullah ide si Kambing. Kambing memetik
sehelai daun dengan mulutnya lalu rumput itu dilemparkan ke danau.
“Semut naiklah ke rumput itu.” Perintah
Kambing.
“Baiklah, Kambing.”
Dengan sekuat tenaga, Semut mencoba
untuk naik ke atas daun. Akhirnya Semut berhasil naik ke atas daun. Semut terus
mengikuti arus danau dari atas daun tersebut. Semut tak sempat mendekati Kambing
untuk berterimakasih karena ia tak mampu menepikan daun yang ia tumpangi.
Akhirnya Semut pasrah mengikuti arus danau.
“Kambing terimakasih banyak, aku yakin
kebaikanmu pasti akan ada yang membalas.” Ujar Semut dengan lantang.
“Iya, kamu hati-hati ya Semut...” Ujar Kambing.
Setelah itu Kambing melanjutkan
aktivitasnya memakan rumput di dekat danau. Angin yang semilir membuat Kambing
merasa mengantuk setelah kenyang memakan rumput. Akhirnya Kambing duduk
bersandar di pohon hingga tertidur. Kambing tertidur sangat pulas hingga ia tak
sadar ada Harimau yang mendekat ingin memangsanya.
“Pucuk dicinta ulam pun tiba, perut
sedang lapar ada mangsa di depan mata.” Geram sang Harimau mendekati Kambing
yang sedang tertidur pulas.
Harimau mendekat dengan penuh hati-hati
agar Kambing tak terbangun. Harimau mengeram dan melompat hendak menerkam Kambing.
Tiba-tiba Harimau mengaung kesakitan. Harimau gagal memangsa Kambing.
Mendengar raungan Harimau, Kambing
terbangun dan langsung menyelamatkan diri. Ternyata ada sekerumunan Semut
sedang menyerang Harimau. Harimau itu meraung kesakitan karena di hidung, mata,
dan telinganya di gigit ratusan Semut.
“Jangan kau pikir, kau yang paling hebat
di sini wahai Harimau jahat.” Ujar Semut yang tadi di tolong oleh Kambing.
“Ampuunnn, semuuttt...Aku berjanji tidak
akan berbuat jahat lagi.” Harimau meminta ampun dengan suara yang melemah.
“Baik, sekarang pergilah kau.” Usir Semut
pada Harimau.
Dengan tertatih Harimau pergi menjauh
dari Kambing dan kerumunan Semut.
“Terimakasih Semut kau menyelamatkan
nyawaku.” Kambing mendekati kerumunan Semut di depannya.
“Kami tak sengaja melihat Harimau ingin
menerkammu, kami kesini ingin mengucapkan terimakasih karena kamu sudah
menolong anakku yang hampir tenggelam.” Ujar Ibu Semut.
“Lain kali kita harus lebih berhati-hati
dari musuh yang ingin berbuat jahat kepada kita.” Sahut Ibu Semut dengan bijak.
Akhirnya Kambing dan Semut kembali ke
tempat tinggal mereka masing-masing dan hidup aman seperti biasanya.