LAPORAN
OBSERVASI
PEMANFAATAN TUMBUHAN
SEBAGAI
BAHAN UTAMA USAHA MEBELER
DI
KOTA CIREBON
Diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen : Ibu Dian Permana
Putri, S.Si ., M.Si
Oleh : Ismi Izzati 1J 113050183
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS SWADAYA
GUNUNG JATI
CIREBON
2014
Jl.
Perjuangan no.1 Telp. (0231) 482115 -487249 Cirebon
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT ,atas karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan laporan hasil Observasi “Pemanfaatan
tumbuhan sebagai bahan utama pembuatan mebeler di Kota Cirebon”.
Ucapan terimakasih pula saya sampaikan kepada Ibu Dian
Permana Putri S.Si ., M.Si ,atas bimbingan dan pengarahannya saya dapat
menyelesaikan observasi dengan baik. Dan selanjutkan terimakasih untuk teman
satu kelompok saya yaitu Rizki Syafe’i ,Adi Rahmat R ,Setiati Amanah ,Ita
Nurlita ,dan Chalimah NS yang telah bekerjasama dengan baik dalam melakukan
observasi bersama.
Hasil laporan ini menyajikan beberapa data
atas peanfaatan potensi alam yaitu tumbuhan sebagai bahan pokok yang digunakan
dalam pembuatan mebeler (lemari ,kursi ,meja dll) . Pemilihan jenis kayu dalam
pemanfaatan ini sangat berpengaruh terhadap hasil dan kualitas dari mebeler
yang akan dipasarkan.
Semoga hasil laporan
saya dapat bermanfaat ,dan tentunya kita sebagai mahasiswa harus lebih bisa
memanfaatkan potensi alam dengan baik. Serta harus bertanggungjawab akan
pelestarian alam.
Cirebon ,1 Juni 2014
Penyusun
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Bumi sebagai tempat tinggal bagi kehidupan berbagai makhluk hidup,
memiliki sumber daya alam yang dapat digunakan untuk mendukung kehidupan
makhluk hidup tersebut. Disadari atau
tanpa kita sadari, banyak sekali barang-barang yang kita gunakan dalam
kehidupan sehari- hari berasal dari sumber daya alam yang ada di sekitar
kita. Mulai dari peralatan rumah tangga,
bahan bangunan, bahan-bahan pertanian, hingga bahan obat-obatan banyak yang berasal
dari bahan-bahan di sekitar kita.
Bahan-bahan alam tersebut ada yang langsung bisa dimanfaatkan oleh
manusia. Namun ada juga yang harus
diolah terlebih dahulu baru bisa kita manfaatkan.
Bahan-bahan alam yang tersedia di bumi diantaranya berupa tumbuhan, air,
tanah, batuan, mineral, batubara, minyak bumi gas alam dan lain-lain. Setiap
jenis bahan alam tersebut memiliki perannya masing-masing bagi kehidupan
manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
Bahan-bahan yang ada disekitar kita memiliki
sifat dan karakteristik masing-masing yang berbeda satu sama lain. Karakteristik tersebut diantaranya adalah
sifat fisik, sifat kimia dan strukturnya.
Karakteristik inilah yang membuat bahan-bahan tersebut bisa memiliki
fungsi tertentu yang khas. Batu-batuan,
pasir dan logam, sifatnya sangat keras, kadang bersifat racun dan tidak
mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan tubuh sehingga bahan ini tidak dapat
diperuntukkan untuk makanan dan sering dipakai untuk keperluan bangunan dan
infra struktur lainnya. Tetapi
sebaliknya bahan alam yang berasal dari tumbuhan dan hewan banyak mengandung
bahan yang diperlukan tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak sehingga
sering dikomsumsi sebagai sumber energi bagi pertumbuhan manusia.
Dalam laporan hasil penelitian ini kami hanya akan membahas mengenai
pemanfaatan bahan-bahan alam yang berasal dari tumbuhan yaitu berupa bahan
materi yang hidup, seperti penggunaan kayu dari hasil tumbuhan untuk membuat mebel.
2.Hasil Observasi
Pengusaha mebel yang ada di Kota Cirebon
Nama Narasumber :
Bapak Rohman
Asal :
Jepara
Usia :
40 tahun
Jabatan :
Pemilik usaha mebeler Timbul Jaya Cirebon
a) Proses Kerja Pengusaha Mebel
Bapak Rohman sebagai pemilik
usaha mebel rumahan Timbul Jaya Kesambi Cirebon, memulai
usaha dengan bermodalkan pengalaman dan keterampilan dibidang mebel dan
tabungan yang disisihkan dari penghasilannya selama menjadi pekerja pada
perusahaan mebel. Bapak Rohman adalah orang asli Jepara yang merantau ke
Cirebon yang kemudian bekerja sebagai pembuat mebel. Modal awal sepenuhnya dari
pemilik usaha, sedangkan untuk modal pengembangan usaha disisihkan dari
keuntungan usaha dan diperoleh dengan menjalin kemitraan dengan pemilik show
room mebel dan pedagang perantara.
Bapak Rohman melakukan produksi dengan sistem pesan terlebih
dahulu dan membuat sampel untuk promosi. Dalam proses produksi ada beberapa tahapan mulai dari pemilihan bahan,
pengukuran, perakitan, penyelesaian.
Bahan baku mebel adalah kayu jati dan kayu non jati, kayu
non jati seperti misalnya kayu johar, kayu aboria, kayu pinus, kayu nangka dan
lain-lain. Selain bahan baku kayu jati masih diperlukan tambahan beberapa bahan
pembantu yang sering digunakan untuk pembuatan mebel antara lain sebagai
berikut : polytur digunakan untuk mempercantik penampilan mebel, alat kunci,
paku, lem, engsel, dan lain-lain. Memperoleh bahan baku dari supplier yang
tidak tentu (tergantung kebutuhan dan harga).
Alat produksi yang digunakan oleh para tukang mebel terdiri
dari alat-alat yang masih sederhana tetapi ada juga yang sudah modern.
Alat-alat mebel tersebut antara lain : Gergaji, Bur, Bubut, Sekel, Asah /
Kikir, Bengso (alat pemecah kayu).
Konsumen utamanya adalah masyarakat sekitar tapi jangkauan
penjualan mebel sudah mencangkup luar kota bahkan sudah menembus ke luar negri.
Pemasaran mebel dilakukan dengan cara dipasarkan sendiri ke
masyarakat atau dengan menjalin kemitraan dengan para tengkulak melalui
toko-toko atau show room - show room yang menginformasikan mebel-mebel yang
sedang digemari konsumen disamping memberikan pinjaman modal usaha. Hubungan
pengusaha industri kecil mebel dengan pemilik show room dan pedagang perantara
melahirkan suatu model kemitraan dengan pola dagang. Sementara hubungan dengan
industri rumah tangga melahirkan model kemitraan pola produksi.
b) Sumber Bahan Baku
Bahan
baku industri ini dimulai dengan membeli pohon-pohon buah yang dimiliki
masyarakat sekitar yakni pohon Durian, Cempedak, Lamtoro (petai cina), Sengon,
Jati super, Alban, Parembalang, Terap bunga, Terap batu, Mahoni, Kuini, Jati
putih, Tulasan, Nangka, Cempedak, Jengkol, dan Kemiri. Apabila di sekitar Kesambi
- Cirebon tidak terdapat lagi pohon buah yang
diinginkan ukurannya maka pemilik akan pergi ke daerah lainnya untuk mencari
bahan baku tersebut misalnya di Jepara bahkan impor dari Kalimantan
c)
Upaya dalam mengembangkan usaha
di tengah persaingan ekonomi
Upaya yang dilakukan Bapak Rohman adalah meningkatkan
kualitas produk dengan memberikan desain mebel yang lebih unik, dan
bervariasi.
Selain meningkatkan kualitas produk, juga meningkatkan pelayanan
terhadap pelanggan dengan member garansi produk jika ada produk barang yang
rusak, tepat waktu dalam memproduksi pesanan pelanggan.
d) Berbagai kendala yang dihadapi
Ada beberapa kendala yang umumnya dihadapai seperti :
a.
Kesulitan Memperoleh Bahan Baku
Sulit mendapatkan bahan baku dengan kualitas yang bagus dan
harga terjangkau. Penggunaan bahan baku yang spesifik dan unik untuk usaha
mebel dan tidak selalu terdapat di wilayah sekitar.
b.
Keterbatasan Teknologi
Minimnya pemanfaatan teknologi internet dalam desain,
pemasaran, dan promosi hasil produksi. Keterbatasan pengguasaan IT, sistem yang
ada kurang mendukung, dan kurang tersedianya SDM pendukung menjadi kendala
dalam pengembangan usaha.
c.
Keterbatasan Sumber Daya Manusia
dengan kualitas yang baik
Sulitnya mendapat tenaga kerja yang memiliki keterampilan
dalam bidang usaha mebel seperti mengukir, mendesain, mengecat, dll.
e) Cara Pembuatan
Mebel
ü Memilih jenis kayu
ü Setelah
dilakukan penyortiran kayu dan pengemalan maka gergaji ini sangat berguna untuk
alat bantu kerja tukang yaitu memotong kayu sesuai dengan ukuran atau mal,
sehingga tercipta sebuah kontruksi mebel yang pas dan kokoh, karena dikerjaan
tukang yang memiliki jam terbang tinggi atau berpengalaman dan profesional,
ü Proses
produksi selanjutnya adalah pengasahan kayu, yaitu proses produksi dimana
menjadikan kayu lebih halus dengan bantuan alat atau mesin yang dinamakan
jointer, alat yang sangat membantu para tukang di Jepara karena membuat komponen
menjadi pas dan tepat, ditahap ini perlu dilakukan dengan ketelitian dan
konsentrasi para tukang kayu,
ü Proses
produksi pengeboran lubang yang dimaksud ditahap atau bagian ini adalah membuat
lubang kontruksi lebih pas dan akurat, tentu dengan kemudahan dan ketepatan
dalam membuat lubang, karena hasilnya dapat lebih cepat dan rapi, selain itu
juga kontruksi kursi menjadi pas, karena dengan pengukuran yang pas,
ü Sebenarnya
masih banyak lagi contoh tahap ataupun proses pengerjaan sebuah karya mebel
atau produk mebel, dan ini salah satunya setelah semua kayu sudah di buat
sesuai mal dan bentuk proses selanjutnya adalah menyatukan semua kontruksi yang
telah dibuat dan diukur sesuai dengan tanda atau kode dalam pembuatan mal atau
contoh kursi tersebut.