Jumat, 13 Februari 2015

OBSERVASI PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN UTAMA USAHA MEBELER DI KOTA CIREBON



LAPORAN
OBSERVASI PEMANFAATAN TUMBUHAN
SEBAGAI BAHAN UTAMA USAHA MEBELER
DI KOTA CIREBON
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen : Ibu Dian Permana Putri, S.Si ., M.Si

Description: 3

Oleh : Ismi Izzati     1J    113050183


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2014
Jl. Perjuangan no.1 Telp. (0231) 482115 -487249 Cirebon

KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT ,atas karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan hasil Observasi “Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan utama pembuatan mebeler di Kota Cirebon”.
Ucapan terimakasih pula saya sampaikan kepada Ibu Dian Permana Putri S.Si ., M.Si ,atas bimbingan dan pengarahannya saya dapat menyelesaikan observasi dengan baik. Dan selanjutkan terimakasih untuk teman satu kelompok saya yaitu Rizki Syafe’i ,Adi Rahmat R ,Setiati Amanah ,Ita Nurlita ,dan Chalimah NS yang telah bekerjasama dengan baik dalam melakukan observasi bersama.
Hasil laporan ini menyajikan beberapa data atas peanfaatan potensi alam yaitu tumbuhan sebagai bahan pokok yang digunakan dalam pembuatan mebeler (lemari ,kursi ,meja dll) . Pemilihan jenis kayu dalam pemanfaatan ini sangat berpengaruh terhadap hasil dan kualitas dari mebeler yang akan dipasarkan.
            Semoga hasil laporan saya dapat bermanfaat ,dan tentunya kita sebagai mahasiswa harus lebih bisa memanfaatkan potensi alam dengan baik. Serta harus bertanggungjawab akan pelestarian alam.





Cirebon ,1 Juni 2014


Penyusun






PENDAHULUAN


1.Latar Belakang

                  Bumi sebagai tempat tinggal bagi kehidupan berbagai makhluk hidup, memiliki sumber daya alam yang dapat digunakan untuk mendukung kehidupan makhluk hidup tersebut.  Disadari atau tanpa kita sadari, banyak sekali barang-barang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari- hari berasal dari sumber daya alam yang ada di sekitar kita.  Mulai dari peralatan rumah tangga, bahan bangunan, bahan-bahan pertanian, hingga bahan obat-obatan banyak yang berasal dari bahan-bahan di sekitar kita.  Bahan-bahan alam tersebut ada yang langsung bisa dimanfaatkan oleh manusia.  Namun ada juga yang harus diolah terlebih dahulu baru bisa kita manfaatkan.
                  Bahan-bahan alam yang tersedia di bumi diantaranya berupa tumbuhan, air, tanah, batuan, mineral, batubara, minyak bumi gas alam dan lain-lain. Setiap jenis bahan alam tersebut memiliki perannya masing-masing bagi kehidupan manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
                  Bahan-bahan yang ada disekitar kita memiliki sifat dan karakteristik masing-masing yang berbeda satu sama lain.  Karakteristik tersebut diantaranya adalah sifat fisik, sifat kimia dan strukturnya.  Karakteristik inilah yang membuat bahan-bahan tersebut bisa memiliki fungsi tertentu yang khas.  Batu-batuan, pasir dan logam, sifatnya sangat keras, kadang bersifat racun dan tidak mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan tubuh sehingga bahan ini tidak dapat diperuntukkan untuk makanan dan sering dipakai untuk keperluan bangunan dan infra struktur lainnya.  Tetapi sebaliknya bahan alam yang berasal dari tumbuhan dan hewan banyak mengandung bahan yang diperlukan tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak sehingga sering dikomsumsi sebagai sumber energi bagi pertumbuhan manusia.
                  Dalam laporan hasil penelitian ini kami hanya akan membahas mengenai pemanfaatan bahan-bahan alam yang berasal dari tumbuhan yaitu berupa bahan materi yang hidup, seperti penggunaan kayu dari hasil tumbuhan untuk membuat mebel.


2.Hasil Observasi Pengusaha mebel yang ada di Kota Cirebon

Nama Narasumber      : Bapak Rohman
Asal                             : Jepara
Usia                             : 40 tahun
Jabatan                                    : Pemilik usaha mebeler Timbul Jaya Cirebon

a)     Proses Kerja Pengusaha Mebel
Bapak Rohman sebagai pemilik usaha mebel rumahan Timbul Jaya Kesambi Cirebon, memulai usaha dengan bermodalkan pengalaman dan keterampilan dibidang mebel dan tabungan yang disisihkan dari penghasilannya selama menjadi pekerja pada perusahaan mebel. Bapak Rohman adalah orang asli Jepara yang merantau ke Cirebon yang kemudian bekerja sebagai pembuat mebel. Modal awal sepenuhnya dari pemilik usaha, sedangkan untuk modal pengembangan usaha disisihkan dari keuntungan usaha dan diperoleh dengan menjalin kemitraan dengan pemilik show room mebel dan pedagang perantara.
Bapak Rohman melakukan produksi dengan sistem pesan terlebih dahulu dan membuat sampel untuk promosi. Dalam proses produksi ada   beberapa tahapan mulai dari pemilihan bahan, pengukuran, perakitan, penyelesaian.
Bahan baku mebel adalah kayu jati dan kayu non jati, kayu non jati seperti misalnya kayu johar, kayu aboria, kayu pinus, kayu nangka dan lain-lain. Selain bahan baku kayu jati masih diperlukan tambahan beberapa bahan pembantu yang sering digunakan untuk pembuatan mebel antara lain sebagai berikut : polytur digunakan untuk mempercantik penampilan mebel, alat kunci, paku, lem, engsel, dan lain-lain. Memperoleh bahan baku dari supplier yang tidak tentu (tergantung kebutuhan dan harga).
Alat produksi yang digunakan oleh para tukang mebel terdiri dari alat-alat yang masih sederhana tetapi ada juga yang sudah modern. Alat-alat mebel tersebut antara lain : Gergaji, Bur, Bubut, Sekel, Asah / Kikir, Bengso (alat pemecah kayu).
Konsumen utamanya adalah masyarakat sekitar tapi jangkauan penjualan mebel sudah mencangkup luar kota bahkan sudah menembus ke luar negri.
Pemasaran mebel dilakukan dengan cara dipasarkan sendiri ke masyarakat atau dengan menjalin kemitraan dengan para tengkulak melalui toko-toko atau show room - show room yang menginformasikan mebel-mebel yang sedang digemari konsumen disamping memberikan pinjaman modal usaha. Hubungan pengusaha industri kecil mebel dengan pemilik show room dan pedagang perantara melahirkan suatu model kemitraan dengan pola dagang. Sementara hubungan dengan industri rumah tangga melahirkan model kemitraan pola produksi.

b)     Sumber Bahan Baku
Bahan baku industri ini dimulai dengan membeli pohon-pohon buah yang dimiliki masyarakat sekitar yakni pohon Durian, Cempedak, Lamtoro (petai cina), Sengon, Jati super, Alban, Parembalang, Terap bunga, Terap batu, Mahoni, Kuini, Jati putih, Tulasan, Nangka, Cempedak, Jengkol, dan Kemiri. Apabila di sekitar Kesambi - Cirebon tidak terdapat lagi pohon buah yang diinginkan ukurannya maka pemilik akan pergi ke daerah lainnya untuk mencari bahan baku tersebut misalnya di Jepara bahkan impor dari Kalimantan

c)     Upaya dalam mengembangkan usaha di tengah persaingan ekonomi
Upaya yang dilakukan Bapak Rohman adalah meningkatkan kualitas produk dengan memberikan desain mebel yang lebih unik, dan bervariasi. 
Selain meningkatkan kualitas produk, juga meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan member garansi produk jika ada produk barang yang rusak, tepat waktu dalam memproduksi pesanan pelanggan.

d)     Berbagai kendala yang dihadapi
Ada beberapa kendala yang umumnya dihadapai seperti :
a.       Kesulitan Memperoleh Bahan Baku
Sulit mendapatkan bahan baku dengan kualitas yang bagus dan harga terjangkau. Penggunaan bahan baku yang spesifik dan unik untuk usaha mebel dan tidak selalu terdapat di wilayah sekitar.
b.      Keterbatasan Teknologi
Minimnya pemanfaatan teknologi internet dalam desain, pemasaran, dan promosi hasil produksi. Keterbatasan pengguasaan IT, sistem yang ada kurang mendukung, dan kurang tersedianya SDM pendukung menjadi kendala dalam pengembangan usaha.

c.       Keterbatasan Sumber Daya Manusia dengan kualitas yang baik
Sulitnya mendapat tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam bidang usaha mebel seperti mengukir, mendesain, mengecat, dll.

e)     Cara Pembuatan Mebel
ü  Memilih jenis kayu
ü  Setelah dilakukan penyortiran kayu dan pengemalan maka gergaji ini sangat berguna untuk alat bantu kerja tukang yaitu memotong kayu sesuai dengan ukuran atau mal, sehingga tercipta sebuah kontruksi mebel yang pas dan kokoh, karena dikerjaan tukang yang memiliki jam terbang tinggi atau berpengalaman dan profesional,
ü  Proses produksi selanjutnya adalah pengasahan kayu, yaitu proses produksi dimana menjadikan kayu lebih halus dengan bantuan alat atau mesin yang dinamakan jointer, alat yang sangat membantu para tukang di Jepara karena membuat komponen menjadi pas dan tepat, ditahap ini perlu dilakukan dengan ketelitian dan konsentrasi para tukang kayu,
ü  Proses produksi pengeboran lubang yang dimaksud ditahap atau bagian ini adalah membuat lubang kontruksi lebih pas dan akurat, tentu dengan kemudahan dan ketepatan dalam membuat lubang, karena hasilnya dapat lebih cepat dan rapi, selain itu juga kontruksi kursi menjadi pas, karena dengan pengukuran yang pas,
ü  Sebenarnya masih banyak lagi contoh tahap ataupun proses pengerjaan sebuah karya mebel atau produk mebel, dan ini salah satunya setelah semua kayu sudah di buat sesuai mal dan bentuk proses selanjutnya adalah menyatukan semua kontruksi yang telah dibuat dan diukur sesuai dengan tanda atau kode dalam pembuatan mal atau contoh kursi tersebut.